Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasuna Said: Masa Muda, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 05/06/2021, 13:19 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rasuna Said adalah seorang wanita pejuang kemerdekaan Indonesia asal Sumatera Barat. 

Ia turut memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. 

Rasuna Said juga aktif di dalam beberapa organisasi politik, seperti Sarekat Rakyat, sebagai sekretaris. 

Ia juga turut mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) di Bukittinggi pada 1930.

Baca juga: Maria Walanda Maramis: Kehidupan, Kiprah, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Masa Muda

Hajjah Rangkayo Rasuna Said lahir di Maninjau, Sumatera Barat, 14 September 1910. Ia merupakan keturunan bangsawan Minang.

Ayahnya bernama Muhammad Said, seorang saudagar Minangkabau dan mantan aktivis pergerakan. 

Setelah Rasuna tamat di sekolah dasar, ia dikirim oleh ayahnya untuk melanjutkan pendidikan di pesantren Ar-Rasyidiyah. 

Kala itu, Rasuna menjadi satu-satunya santri perempuan di sana. Rasuna pun dikenal sebagai sosok yang cerdas dan pemberani. 

Selesai dari Ar-Rasyidiyah, Rasuna melanjutkan studinya ke Diniyah Putri Padang Panjang, pondok pesantren modern khusus putri. 

Di sana ia bertemu dengan Rahmah El Yunusiyyah, tokoh gerakan Thawalib (organisasi massa Islam). 

Gerakan Thawalib adalah gerakan yang dibangun kaum reformis Islam di Sumatera Barat.

Rasuna sendiri sangat memperhatikan kemajuan serta pendidikan kaum wanita. Ia sempat mengajar di Diniyah Putri sebagai guru.

Namun, pada 1930, ia berhenti karena memiliki gagasan bahwa kemajuan kaum wanita tidak hanya didapat dari mendirikan sekolah, melainkan disertai perjuangan politik.

Baca juga: Arie Frederik Lasut: Kehidupan, Kiprah, dan Akhir Hidup

Perjuangan

Awal perjuangan politik Rasuna yaitu bergabung dalam Sarekat Rakyat (SR) sebagai sekretaris cabang. 

Kemudian ia juga bergabung dalam Soematra Thawalib dan mendirikan Persatuan Muslimin (PERMI) di Bukittinggi pada 1930.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com