Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Kompas.com - 01/06/2021, 12:33 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Prasasti yang dipahat pada batu alam ini juga ditemukan oleh N. W. Hoepermans pada 1864.

Namun, lokasinya berada di kawasan hutan perbukitan Cipamingkis, Kabupaten Bogor.

Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan (bukan aksara) serta gambar sepasang telapak kaki.

Arca peninggalan Kerajaan Tarumanegara

1. Arca Rajasari

Arca Rajasari termasuk arca tua yang tidak diketahui secara pasti lokasi penemuannya yang asli.

Namun, arca ini diperkirakan ditemukan di daerah Jakarta.

Arca Rajasari menggambarkan tentang Raja Purnawarman yang memiliki sifat seperti Dewa Wisnu.

Baca juga: Prasasti Kedukan Bukit: Sejarah, Isi, dan Artinya

2. Arca Wisnu Cibuaya I

Arca yang berasal dari abad ke-7 ini dianggap dapat melengkapi prasasti-prasasti peninggalan Purnawarman.

Hal ini membuktikan adanya aliran seni di Jawa Barat.

Arca Wisnu Cibuaya I mempunyai persamaan dengan arca yang ditemukan di Semenanjung Melayu, Siam, dan Kamboja.

Selain itu, arca ini juga mempunyai persamaan dengan langgam seni Pallawa dari India Selatan.

3. Arca Wisnu Cibuaya II

Arca Wisnu Cibuaya II diyakini berusia sangat tua karena persamaan yang ditemukan dengan arca Seni Pala pada abad ke-7 dan 8.

Candi peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Selain prasasti dan arca, terdapat Kompleks Percandian Batujaya di Karawang, Jawa Barat, yang diperkirakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

Kompleks percandian ini terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang.

Di kompleks ini, terdapat sekitar 62 situs candi yang terletak di tengah-tengah sawah dan dekat permukiman penduduk.

 

Referensi:

  • Srinansy dan Harry Rachadian. (2010). Ensiklopedia Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Bandung: Multi Kreasi Satu Delapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Stori
Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Stori
Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Stori
Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Stori
Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Stori
Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Stori
Sejarah Nuzulul Quran

Sejarah Nuzulul Quran

Stori
Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Stori
Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Stori
Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Stori
Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Stori
Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Stori
Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com