Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Pajang: Pendiri, Raja-raja, Kemunduran, dan Peninggalan

Kompas.com - 27/05/2021, 18:08 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Pajang adalah salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa yang terletak di daerah perbatasan Desa Pajang, Kota Surakarta, dan Desa Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Kerajaan Pajang berdiri pada tahun 1568 dan runtuh pada 1587.

Pendiri Kerajaan Pajang adalah Sultan Hadiwijaya atau dikenal juga sebagai Jaka Tingkir.

Sultan Hadiwijaya pula yang berhasil mengantarkan Pajang ke puncak kejayaan.

Pajang merupakan kerajaan bercorak Islam pertama di Jawa yang letaknya berada di pedalaman.

Karena itu, kerajaan ini bersifat agraris dan mengandalkan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian.

Setelah 21 tahun berdiri, Kesultanan Pajang mengalami kemunduran dan akhirnya dijadikan sebagai negeri bawahan Mataram.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Pajang

Berdirinya Kerajaan Pajang

Babad Banten menyebutkan bahwa keturunan Sultan Pajang berasal dari Pengging, kerajaan kuno di Boyolali yang dipimpin oleh Andayaningrat.

Andayaningrat, yang juga memakai nama Jaka Sanagara atau Jaka Bodo, konon masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga raja Majapahit.

Meski Majapahit ditaklukkan orang-orang Islam pada 1625, Pengging masih berdaulat hingga di bawah pemerintahan Kebo Kenanga, yang bergelar Ki Angeng Pengging.

Ketika Ki Angeng Pengging wafat karena dibunuh oleh Sunan Kudus, ia meninggalkan seorang putra bernama Mas Karebet, yang diangkat anak oleh Nyi Ageng Tingkir.

Mas Karebet atau lebih dikenal sebagai Jaka Tingkir justru memutuskan untuk mengabdi pada Kesultanan Demak.

Kesultanan Demak kemudian mengutus Jaka Tingkir mendirikan Kerajaan Pajang sekaligus menjadi raja pertamanya dengan gelar Sultan Hadiwijaya.

Saat Kesultanan Demak mengalami kemunduran dan diserang Arya Penangsang, Sultan Hadiwijaya maju untuk menghadapinya.

Hadiwijaya berhasil membunuh Arya Penangsang dan menjadi pewaris takhta Kesultanan Demak dan memindahkan ibu kotanya ke Pajang.

Dengan begitu, Kerajaan Pajang resmi berdiri pada 1568 M.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Pajang

Raja-raja Kerajaan Pajang

Selama 21 berdiri, berikut ini tiga raja yang pernah bertakhta di Kerajaan Pajang.

  1. Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya (1568-1583 M)
  2. Arya Pangiri atau Ngawantipura (1583-1586 M)
  3. Pangeran Benawa atau Prabuwijaya (1586-1587 M)

Masa kejayaan Kerajaan Pajang

Sebagai pendiri dan raja pertama Kerajaan Pajang, Sultan Hadiwijaya berkuasa selama 15 tahun.

Selama memerintah, ia berhasil mengantarkan Pajang mencapai puncak kejayaan.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang mencapai Madiun, Blora, dan Kediri.

Selain itu, Pajang adalah kerajaan bersifat agraris yang mengalami kemajuan pesat di bidang pertanian.

Hal ini didukung oleh letaknya yang berada di dataran rendah yang mempertemukan Sungai Pepe dan Dengkeng, sehingga menjadi lumbung beras utama di Pulau Jawa.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Mataram Islam

Kemunduran Kerajaan Pajang

Pada 1582 M, meletus perang Pajang dan Mataram. Sepulang dari pertempuran, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia.

Sepeninggal Sultan Hadiwijaya, Pajang mulai mengalami kemunduran karena terjadi perebutan takhta.

Putra Sultan Hadiwijaya, Pangeran Benawa, dan menantunya yang bernama Arya Pangiri saling bersaing untuk menjadi raja.

Arya Pangiri berhasil naik takhta pada 1583, sedangkan Pangeran Benawa tersingkir ke Jipang.

Namun selama pemerintahannya, Arya Pangiri hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram, sementara kehidupan rakyatnya terabaikan.

Hal itu membuat Pangeran Benawa merasa prihatin dan melancarkan serangan pada 1586, dibantu oleh Sutawijaya dari Mataram.

Dalam serangan itu, Arya Pangiri kalah dan dipulangkan ke Demak.

Sementara Pangeran Benawa dinobatkan sebagai raja Kerajaan Pajang ketiga.

Baca juga: Kerajaan Mataram Kuno: Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Pemerintahan Pangeran Benawa hanya berlangsung singkat karena ia lebih memilih menjadi penyebar agama Islam.

Pada 1587, kekuasaannya pun berakhir tanpa meninggalkan putra mahkota.

Atas kebijakan Sutawijaya, Pajang kemudian dijadikan negeri bawahan Mataram.

Riwayat Kerajaan Pajang benar-benar berakhir pada 1618 saat dihancurkan oleh pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Agung.

Peninggalan Kerajaan Pajang

Peninggalan Kerajaan Pajang tidak banyak ditemukan, hanya Masjid Laweyan yang konon didirikan oleh Sultan Hadiwijaya.

Masjid yang telah beberapa kali mengalami pemugaran ini masih terjaga dan digunakan untuk beribadah hingga kini.

Selain itu, di daerah Pajang hanya ditemui reruntuhan yang dipercaya sebagai petilasan keraton Pajang.

 

Referensi:

  • Amarseto, Binuko. (2017). Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Relasi Inti Media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com