Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Kesultanan Banjar

Kompas.com - 25/05/2021, 20:41 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesultanan Banjar adalah kerajaan Islam di Kalimantan yang didirikan oleh Raden Samudera atau Sultan Suriansyah.

Kerajaan Banjar berdiri pada abad ke-16 hingga abad ke-20, lebih tepatnya dari tahun 1520 hingga 1905.

Selama hampir empat abad berdiri, kesultanan ini mengalami beberapa kali perpindahan ibu kota pemerintahan, hingga yang terakhir di Kayu Tangi atau sekarang dikenal sebagai Martapura, Kalimantan Selatan.

Puncak kejayaan Kerajaan Banjar berlangsung pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah (1595-1638 M).

Di bawah pemerintahan Sultan Mustain Billah, Banjar menjadi bandar perdagangan besar dengan komoditas utamanya terdiri dari lada hitam, madu, rotan, emas, intan, damar, dan kulit binatang.

Sedangkan wilayahnya berhasil diperluas hingga Sambas, Lawai, Sukadana, Kotawaringin, Pembuang, Sampit, Mendawai, Kahayan Hilir, Kahayan Hulu, Kutai, Pasir, Pulau Laut, Satui, Asam Asam, Kintap, dan Swarangan.

Baca juga: Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan

Berdirinya Kesultanan Banjar

Kesultanan Banjar dapat dikatakan sebagai penerus kerajaan bercorak Hindu di Kalimantan, yaitu Negara Daha, Kuripan atau Amuntai, Gagelang, Pudak Sategal, dan Pandan Arum.

Sejarah Kerajaan Banjar pun tidak lepas dari Negara Daha, kerajaan Hindu yang pernah berkuasa saat itu.

Raja Negara Daha, Raden Sukarama, mewasiatkan takhta kerajaan kepada cucunya, Raden Samudera.

Namun, anak Raden Sukarama, Pangeran Tumenggung, merebut takhta hingga memaksa Raden Samudera melarikan diri dan bersembunyi di daerah hilir Sungai Barito karena nyawanya terancam.

Dalam pelariannya, Raden Samudera membentuk kesepakatan dengan komunitas Melayu.

Komunitas Melayu mau menjadi pelindung dan membantu Raden Samudera merebut kembali takhtanya asalkan mereka tidak perlu membayar upeti kepada Negara Daha.

Baca juga: Raja-Raja Kesultanan Banjar

Untuk merebut kembali takhtanya, Raden Samudera meminta bantuan Kerajaan Demak.

Sultan Demak setuju dengan permintaan tersebut, asalkan Raden Samudera dan pengikutnya mau memeluk Islam.

Setelah sepakat, penyerangan dilakukan dan Raden Samudera berhasil merebut takhtanya kembali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com