Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janatin alias Usman: Kehidupan, Karier Militer, dan Bom di Singapura

Kompas.com - 25/05/2021, 19:44 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompasiana

KOMPAS.com – Sersan Dua KKO Anumerta Usman Janatin atau Usman Janatin adalah salah satu dari dia anggota KKO (Korps Komando Operasi) yang ditangkap di Singapura saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia.

Ia juga menjadi salah satu prajurit KKO yang bertugas dalam Operasi Dwikora.

Saat itu, Soekarno mengutus prajurit KKO untuk menyusup ke Malaysia dan Singapura.

Usman pun menjalankan misi untuk menciptakan huru-hara dengan meledakkan sejumlah gedung di Singapura, seperti kantor pos dan hotel.

Atas tindakannya ini, Usman pun ditangkap di Singapura.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Cirebon

Kehidupan

Usman Janatin lahir pada 18 Maret 1943 di Jatisaba, Purbalingga. Pada 1962, ia menamatkan sekolahnya di sekolah menengah.

Usman pun melanjutkan pendidikan dengan masuk Korps Marinir Indonesia.

Ia pun ditunjuk untuk menjadi salah satu dari tiga sukarelawan untuk bertugas dalam operasi militer Komando Siaga.

Komando Siaga sendiri dipimpin oleh Wakil Laksamana Angkatan Udara Omar Dhani.

Operasi ini berlangung selama konfrontasi Indonesia-Malaysia. Janatin kemudian ditempatkan di Pulau Sambu, Riau.

Baca juga: Ario Soerjo: Kehidupan, Kiprah, dan Tragedi Pembunuhan

Kiprah Militer

Pada 1962, Usman mendaftarkan dirinya ke Sekolah Calon Tamtama KKO-AL di Malang. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi, Usman berhasil lolos.

Ia pun menjalani berbagai latihan fisik dan mental sampai dinyatakan lulus pada 1 Juni 1962. Usman mendapat pangkat Prajurit III KKO.

Tugas pertama yang diemban Usman adalah mengikuti Operasi Sadar di Irian Barat. Ia bertugas untuk memastikan penyerahan kekuasaan berjalan dengan lancar.

Usman Janatin pun berhasil menyelesaikan tugasnya di Irian Barat dengan baik. Setelah itu, tugas negara lain juga sudah menanti Usman.

Tugas selanjutnya adalah Operasi Dwikora yang dikumandangkan oleh Presiden Soekarno.

Baca juga: KH Mas Mansyur: Keluarga, Pendidikan, Kiprah, dan Akhir Hidup

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com