Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alimin: Masa Muda, Partai Komunis, dan

Kompas.com - 12/05/2021, 16:39 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Pada 1920-an, Alimin dipercaya untuk menjadi pemimpin PKI di Batavia. 

Pada awal 1926, sebagai pimpinan PKI, Alimin pergi ke Singapura untuk berunding dengan Tan Malaka, anggota ISDV. 

Pada masa kolonial, Alimin menggalang para jawara dan orang-orang dunia hitam di Tanjung Priok untuk ikut pergerakan.

Tugas mereka adalah untuk melindungi orang-orang PKI dari incaran penguasa kolonial dan koleganya.

Keduanya bertemu dalam rangka menyiapkan pemberontakan.

Namun, sebelum Alimin kembali ke Indonesia, pemberontakan sudah meletus pada 12 November 1926. 

Alimin dan Musso, tokoh PKI, ditangkap oleh polisi Inggris.

Sekeluarnya Alimin dari penjara, ia pergi ke Moskow dan bergabung dengan Organisasi Komunis Revolusioner Internasional atau Komintern. 

Alimin kembali ke Indonesia pada 1946, yaitu setelah Republik Indonesia diproklamasikan. Ia pun kembali bergabung dengan PKI sebagai senior. 

Sewaktu DN Aidit mendirikan kembali PKI secara legal pada awal 1950-an, Alimin tidak lagi menjadi tokoh komunis. 

Baca juga: Danudirja Setiabudi (Ernest Douwes Dekker): Kehidupan dan Perjuangan

Akhir Hidup

Setelah tidak aktif di PKI, Alimin menikah dengan Hajjah Mariah. Mereka dikaruniai dua putra, yaitu Tjipto dan Lilo.

Alimin pun tinggal di Jakarta sampai wafatnya pada 1964. 

Saat Alimin meninggal, Soekarno, Presiden RI pertama menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden No. 163 pada 26 Juni 1964. 

Alimin disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Referensi: 

  • Poesponegoro, Marwati Djoened. (2019). Sejarah Nasional Indonesia V Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda (1900-1942). Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Sejarah Marga Purba

Sejarah Marga Purba

Stori
Penyebab Perang Dunia I

Penyebab Perang Dunia I

Stori
Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Stori
5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

Stori
Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Stori
Perbedaan Trikora dan Dwikora

Perbedaan Trikora dan Dwikora

Stori
Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Stori
Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Stori
Rendah Hati atau Rendah Diri

Rendah Hati atau Rendah Diri

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com