Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mochtar Kusumaatmadja: Kehidupan, Kiprah, dan Konvensi Hukum Laut 1982

Kompas.com - 12/05/2021, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Mochtar Kusumaatmadja merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam perkembangan pemikiran hukum dan pendidikan tinggi hukum di Indonesia. 

Kusumaatmadja bersama koleganya, Komat Kantaatmadja mendirikan kantor hukum MKK (Mochtar, Karuwin, dan Komar). 

Dapat dikatakan Kusumaatmadja adalah figur dalam dunia hukum di Indonesia.

Kusumaatmadja juga ditahiskan sebagai Bapak Hukum Internasional Indonesia, karena ia juga seorang pemikir hukum internasional.

Salah satu gagasan yang ia lontarkan adalah negara kepulauan (archipelagic state) ke forum internasional.

Gagasan tersebut menjadi landasan awal lahirnya konsep Wawasan Nusantara. 

Baca juga: Sukarjo Wiryopranoto: Kehidupan, Kiprah Politik, dan Perjuangannya

Kehidupan

Mochtar Kusumaatmadja lahir di Jakarta, 17 Februari 1929. 

Ia merupakan putra dari pasangan R. Taslim Kusumaatmadja dan Sulmini. 

Mochtar menamatkan pendidikan hukumnya dengan spesialisasi hukum internasional dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1955.

Kemudian ia juga mendapat gelar Master of Laws (LL.M.) dari Yale Law School Amerika Serikat pada 1956.

Mochat Kusumaatmadja kerap kali mendapat kesan sebagai orang yang angkuh. 

Namun, sebenarnya beliau merupakan seseorang yang percaya diri berkat keahliannya di bidang hukum internasional.

Baca juga: Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum Kemerdekaan

Kiprah

Sejak tahun 1959, Kusumaatmadja bekerja sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad). 

Ia juga mendapat gelar doktor ilmu hukum dari Unpad pada 1970. 

Pada tahun yang sama, ia diangkat menjadi Guru Besar Hukum Internasional di Fakultas Hukum Unpad.

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com