Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djuanda Kartawijaya: Pendidikan, Karier Politik, dan Perannya

Kompas.com - 11/05/2021, 16:54 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ir. H. Djuanda Kartawijaya atau Djuanda Kartawijaya adalah Pahlawan Kemerdekaan Indonesia. 

Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri ke-10 sekaligus sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I. 

Dalam masa jabatannya, sumbangsih terbesar yang ia berikan untuk Indonesia adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957.

Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Djuanda wafat pada 7 November 1963 di Jakarta, karena serangan jantung. 

Baca juga: Abdul Muis: Kehidupan, Pekerjaan, Politik, dan Karya

Pendidikan

Ir. H. Djuanda lahir di Tasikmalaya pada 14 Januari 1911. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Raden Kartawijaya dan Nyi Monat. 

Ayahnya merupakan seorang Mantri Guru di Hollandsch Inlansdsch School (HIS) atau sekolah pada zaman penjajahan Belanda. 

Djuanda menyelesaikan sekolah dasarnya di HIS. Kemudian ia pindah sekolah ke Europesche Lagere School (ELS), sekolah untuk anak orang Eropa. 

Ia menyelesaikan pendidikannya di ELS pada 1924. 

Pendidikan selanjutnya ia tempuh di sekolah menengah khusus orang Eropa, yaitu Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS). Ia lulus pada 1929. 

Masih di tahun yang sama, 1929, Djuanda masuk ke Technische Hoogeschool te Bandoend (THS), sekolah teknik di Bandung.

Di sana ia mengambil jurusan teknik sipil dan menyelesaikan pendidikannya pada 1933. 

Baca juga: Jalaluddin Akbar, Raja Terbesar Kekaisaran Mughal

Karier

Djuanda banyak menghabiskan masa mudanya dengan aktif mengikuti organisasi non politik, yaitu Paguyuban Pasundan dan Muhammadiyah. 

Ia juga sempat menjadi pemimpin sekolah Muhammadiyah. 

Pada karier selanjutnya, Djuanda menjadi pegawai Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, Hindia Belanda, sejak tahun 1939. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com