Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum Kemerdekaan

Kompas.com - 11/05/2021, 14:14 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Tiga bulan menjelang Sumpah Pemuda, 15 Agustus 1926, Soekarno dalam pidatonya menyatakan bahwa perbedaan bahasa antara suku bangsa Indonesia tidak akan menghalangi persatuan. 

Justru makin luas bahasa Melayu itu tersebar, maka makin cepat kemerdekaan Indonesia dapat terwujud. 

Sejarah perkembangan bahasa Indonesia sendiri dapat dibuktikan dengan adanya Prasasti Kedukan Bukit (683 M), Talang Tuo (684 M), Kota Kapur (686 M), dan Karah Barahi (686 M). 

Baca juga: Bahasa Indonesia: Sejarah Penyempurnaan Ejaan

Masa Penjajahan

Belanda

Pada zaman Belanda, Volksraad (Dewan Rakyat) dibentuk, yaitu pada 18 Mei 1918. 

Saat itu, bahasa Melayu memperoleh pengakuan sebagai bahasa resmi kedua di samping bahasa Belanda yang berkedudukan sebagai bahasa resmi pertama di dalam sidang Dewan Rakyat.

Masalah bahasa resmi lain muncul dalam Kongres Bahasa Indonesia pertama di Solo tahun 1938. 

Pada kongres itu, ada dua hasil keputusan penting, yaitu bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dan bahasa pengantar dalam badan-badan perwakilan dan perundang-undangan.

Jepang

Kemudian pada 1942, Jepang menduduki Indonesia. 

Saat itu, Jepang hanya bisa menggunakan bahasanya sendiri. 

Hal ini kemudian diikuti dengan jatuhnya bahasa Belanda dari kedudukannya sebagai bahasa resmi, bahkan dilarang untuk digunakan. 

Jepang mengajarkan bahasanya kepada orang Indonesia yang bermaksud untuk menggunakan bahasa Jepang sebagai pengganti bahasa Belanda untuk digunakan oleh Indonesia. 

Namun, usaha tersebut tidak dapat dilakukan secara cepat seperti waktu dia menduduki Indonesia. 

Pada masa penjajahan Jepang bahasa Indonesia dikatakan mengalami perlakuan yang lebih baik dibandingkan pada masa penjajahan Belanda karena saat itu untuk sementara Jepang memilih jalan praktis untuk menggunakan bahasa Indonesia yang sudah tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.

Oleh karena itu, Jepang terpaksa harus menumbuhkan dan mengembangkan bahasa Indonesia secepat-cepatnya agar pemerintahannya dapat berjalan dengan lancar. 

Saat Jepang menyerah, terlihat bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan semakin kuat kedudukannya.

Baca juga: Simbol Negara Bahasa Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com