Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja-Raja Kerajaan Selaparang

Kompas.com - 11/05/2021, 14:11 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selaparang adalah nama kerajaan Islam terbesar di Lombok yang berdiri pada abad ke-16.

Sumber-sumber tentang Kerajaan Selaparang sangat sedikit. Namun, para ahli meyakini bahwa kerajaan ini mengalami dua periode.

Yaitu Kerajaan Selaparang Hindu yang berdiri antara abad ke-13 hingga 14 di bawah Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Selaparang Islam yang berdiri pada abad ke-16.

Dinasti Selaparang kemudian menjadi yang pertama kali menerima Islam di Lombok.

Pendiri Kerajaan Selaparang adalah Sayyid Zulqarnain atau disebut juga Syaikh 'Abdurrahman.

Kerajaan ini semakin mengalami kemajuan pesat setelah dipindahkan ke Desa Selaparang yang saat ini berada di Lombok Timur.

Selaparang mengalami masa keemasan dan menjadi pusat kerajaan Islam di Lombok di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari.

Baca juga: Kerajaan Selaparang: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Raja-raja Kerajaan Selaparang

Meski Selaparang pernah menjadi salah satu kerajaan Islam terbesar di Lombok, tetapi silsilah raja-rajanya tidak diketahui dengan jelas.

Berikut beberapa raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Selaparang.

Sayyid Zulqarnain/Syaikh Abdurrahman

Masuknya agama Islam ke Lombok pertama kali disebarkan oleh mubaligh dari Kota Baghdad bernama Ghaus Abdurrazzaq.

Selain sebagai penyebar Islam, Ghaus Abdurrazzaq juga diyakini menurunkan Sultan dari kerajaan-kerajaan di Lombok.

Ghaus Abdurrazzaq menikah dengan seorang putri dari Kerajaan Sasak dan melahirkan dua anak, yaitu Sayyid Zulqarnain atau dikenal Syaikh Abdurrahman dan seorang putri bernama Syarifah Lathifah yang dijuluki Denda Rabi'ah.

Sayyid Zulqarnain inilah yang mendirikan Kerajaan Selaparang sekaligus menjadi raja pertama dengan gelar Datu Selaparang atau Sultan Rinjani.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Bone

Prabu Rangkesari

Kerajaan Selaparang menjadi pusat kerajaan Islam di Lombok di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari.

Pada masa inilah kerajaan ini mengalami masa keemasan dan menguasai seluruh Lombok.

Selain menjadi pusat penyebaran Islam di Lombok, Kerajaan Selaparang terkenal tangguh, baik di darat maupun laut.

Laskar lautnya juga pernah memukul mundur Kerajaan Gelgel (Bali) yang menyerang sebanyak dua kali, yaitu pada 1616 dan 1624 masehi.

Berdasarkan beberapa pertimbangan, Prabu Rangkesari kemudian memindahkan ibu kota yang semula terletak di Teluk Lombok ke agak pedalaman di sebuah dataran perbukitan, tepatnya di Desa Selaparang sekarang ini.

Dengan begitu, semua gerakan mencurigakan di laut akan diketahui.

Setelah dipindahkan Kerajaan Selaparang semakin mengalami kemajuan pesat, bahkan kekuasaannya mencapai Sumbawa Barat.

Sri Dadelanatha

Pada 1630 masehi, disebutkan bahwa Sri Dadelanatha dilantik menjadi raja dengan gelar Dewa Meraja di Sumbawa Barat, yang kala itu termasuk wilayah kekuasaan Kerajaan Selaparang.

Pemban Aji Komala

Pemban Aji Komala menggantikan Sri Dadelanatha menjadi raja dan naik takhta pada 1648 masehi.

Pemban Aji Komala adalah gelar Pangeran Pemayaman setelah menjadi Sultan Selaparang yang memerintah seluruh wilayah Pulau Lombok dan Sumbawa.

 

Referensi:

  • Bahri, Sudirman. (2014). Studi Sejarah dan Budaya Lombok. Lombok: Pusakanda.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Sejarah Marga Purba

Sejarah Marga Purba

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com