Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danudirja Setiabudi (Ernest Douwes Dekker): Kehidupan dan Perjuangan

Kompas.com - 10/05/2021, 18:25 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Namun, lagi-lagi ia terlibat konflik dengan manajemennya. 

Kali ini perihal pembagian irigasi untuk perkebunan tebu dan padi petani. Akibatnya, ia pun dipecat.

Baca juga: Sekar Rukun: Sejarah, Tujuan, dan Tokoh-tokohnya

Perang Boer 

Pada 1989, Danudirja pergi ke Afrika Selatan untuk ikut dalam Perang Boer Kedua melawan Inggris.

Perang Boer adalah perang antara Kekaisaran Britania melawan penduduk Boer, bangsa keturunan Belanda di dua negara merdeka, Republik Transvaal dan Negara Bebas Oranje.

Perang ini terjadi antara 11 Oktober 1899 sampai 31 Mei 1902. 

Dalam perang ini, Danudirja menjadi warga negara Republik Transvaal, Republika Afrika Selatan. 

Danudirja pun tertangkap kemudian dipenjara di sebuah kamp di Ceylon. 

Selama dipenjara, pikirannya menjadi semakin terbuka akan perlakuan tidak adil pemerintah kolonial Hindia Belanda terhadap warganya. 

Tiga Serangkai 

Tiga Serangkai adalah julukan untuk sebuah kelompok yang beranggotakan tiga orang pejuang kemerdekaan Indonesia.

Danudirja Setiabudi banyak melihat keganjalan khususnya tentang diskriminasi antara kaum keturunan Belanda dengan kaum Indo.

Sejak saat itu, ia pun berusaha untuk menyadarkan masyarakat Indonesia bahwa nasib mereka tidaklah ditentukan oleh pemerintah kolonial.

Guna menyebarluaskan pemikirannya, Danudirja melakukan perjalanan di Pulau Jawa pada 15 September sampai 3 Oktober 1912. 

Di sana ia bertemu dengan Cipto Mangunkusumo, salah seorang tokoh yang mendukung gerakannya.

Kemudian di Bandung ia mendapat dukungan dari Suwardi Suryadiningrat (Ki Hadjar Dewantara).

Ketiga tokoh ini kemudian dikenal sebagai Tiga Serangkai. 

Baca juga: Perang Bubat: Latar Belakang, Lokasi, dan Dampaknya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com