Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja-Raja Kerajaan Bone

Kompas.com - 10/05/2021, 17:18 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Bone adalah salah satu kesultanan Islam yang terletak di Sulawesi Selatan.

Pada awalnya, kerajaan yang didirikan oleh Manurunge ri Matajang pada 1330 masehi ini belum bercorak Islam.

Kerajaan Bone baru diislamkan oleh Kerajaan Gowa-Tallo pada tahun 1611 masehi dan raja pertamanya yang memeluk Islam adalah La Tenriruwa, dengan gelar Sultan Adam.

Kesultanan Bone kemudian mencapai puncak kejayaannya pada pertengahan abad ke-17, ketika dipimpin oleh Arung Palakka.

Arung Palakka berhasil memakmurkan rakyatnya berkat potensi kerajaannya yang beragam, seperti di bidang pertanian, perkebunan, dan kelautan.

Selain itu, Arung Palakka juga mempersatukan kerajaan-kerajaan Bugis hingga mendapat julukan "De Koning der Boeginesen" dari VOC.

Meski sempat menjadi penguasa utama di Sulawesi Selatan, Bone akhirnya berada di bawah kendali Belanda pada 1905 setelah peristiwa Rumpa'na Bone.

Baca juga: Kerajaan Bone: Letak, Sejarah, Masa Keemasan, dan Keruntuhan

Nama raja-raja Kerajaan Bone

  • Manurunge ri Matajang (1330-...)
  • La Ummasaq, Petta Panre Bessie (1423-1447 M)
  • La Saliu Kerrempelua (1447-1502 M)
  • We Benrigauq, Mallajange ri Cina (1502-1507 M)
  • La Tenrisukki, Mappajunge (1507-1534 M)
  • La Uliyo Bote-E, Matinroe ri Itterung (1534-1559 M)
  • La Tenrirawe Bongkange, Matinroe ri Gucinna (1559-1584 M)
  • La Iccaq, Matinroe ri Addenenna (1584-1595 M)
  • La Pattaweq, Matinroe ri Bettung (1595-1602 M)
  • We Tenrituppu, Matinroe ri Sidenreng (1602-1611 M)
  • La Tenriruwa, Sultan Adam (1611-1616 M)
  • La Tenripale, Matinroe ri Tallo (1616-1631 M)
  • La Maddaremmeng, Matinroe ri Bukaka (1631-1644 M)
  • La Tenriaji, Arungpone, Matinroe ri Pangkep (1644-1672 M)
  • La Tenritatta, Arung Palakka (1672-1696 M)
  • La Patau Matanna Tikka, Matinroe ri Nagauleng (1696-1714 M)
  • Sultanah Zainab Zulkiyahtuddin ( 1714-1715 M)
  • Sultan Sulaeman (1715-1718 M)
  • Sultan Ismail (1718-1721 M)
  • Arung Mampu, Karaeng Bisei (1721-1724 M)
  • Sultanah Zainab Zulkiyahtuddin (1724-1749 M)
  • Sultan Abdul Razak, Matinroe Ri Mallimongeng (1749-1775 M)
  • Sultan Ahmad Saleh, MatinroE Ri Rompe Gading (1775-1812 M)
  • Sultan Ismail Muhtajuddin, Matinroe Ri Laleng Bata (1812-1823 M)
  • Sultanah Salima Rajituddin, Arung Datu, Matinroe Ri Kessi (1823-1835 M)
  • Sultan Adam Najamuddin, Matinroe Ri Salassana (1835-1845 M)
  • Sultan Ahmad Muhiddin, Matinroe Riajang Bantaeng (1845-1857 M)
  • Sultanah Ummulhuda, Matinroe Ri Majennang (1857-1860 M)
  • Sultan Ahmad Idris, Matinroe Ri Topaccing (1860-1871 M)
  • We Fatimah Banri, Datu Citta (1871-1895 M)
  • La Pawawoi, Karaeng Sigeri, Matinroe Ri Bandung (1895-1905 M)
  • Sultan Ibrahim, Matinroe Ri Gowa (1931-1946 M)
  • La Pabbenteng, Matinroe Ri Matuju (1946-1951 M)

Baca juga: Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan

Raja Kerajaan Bone yang terkenal

Arung Palakka (1672-1696 M)

Kerajaan Bone mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Arung Palakka, sultan ke-15 yang bertakhta antara 1672-1696 M.

Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Bone mampu memakmurkan rakyatnya dengan potensi yang beragam seperti dalam bidang pertanian, perkebunan, dan kelautan.

Kekuatan militernya juga semakin kuat, setelah belajar dari lemahnya pertahanan mereka saat kalah menghadapi Kerajaan Gowa.

Setelah jatuhnya Kesultanan Gowa, Kerajaan Bone menjadi yang terkuat di seantero Sulawesi.

Selain itu, Arung Palakka juga mempersatukan kerajaan-kerajaan Bugis hingga mendapat julukan "De Koning der Boeginesen" dari VOC.

Kendati demikian, banyak pangeran dan pengikutnya yang tidak setuju karena persekutuan Arung Palakka dengan VOC.

Sultanah Salima Rajituddin, Arung Datu (1823-1835 M)

Kerajaan Bone Kesultanan Bone mulai mengalami kemunduran setelah Sultan Ismail Muhtajuddin, raja ke-24 wafat pada 1823 M.

Setelah itu, kekuasaan dilanjutkan oleh Arung Datu (1823-1835 M).

Baca juga: Sultan Ageng Tirtayasa: Asal-usul, Peran, dan Perjuangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com