Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja-Raja Kerajaan Tidore

Kompas.com - 08/05/2021, 20:02 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Tidore adalah kerajaan Islam di Maluku yang masih memiliki akar yang sama dengan Kerajaan Ternate.

Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Tidore yang bernama Syahjati atau Muhammad Naqil adalah saudara Mashur Malamo, raja pertama Kerajaan Ternate.

Sejak didirikan pada 1081 M, letak Kerajaan Tidore tercatat beberapa kali mengalami pemindahan ibu kota.

Letak ibu kota yang terakhir adalah di Limau Timore, yang kemudian berganti nama menjadi Soa-Sio hingga saat ini.

Agama Islam masuk ke Kerajaan Tidore pada 1495, saat dipimpin oleh Ciriliati atau Sultan Jamaluddin.

Pada masa kejayaannya, yaitu sekitar abad ke-18, Kerajaan Tidore berhasil menguasai sebagian besar Pulau Halmahera, Pulau Buru, Pulau Seram, dan pulau-pulau di pesisir Papua bagian barat.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Tidore

Raja-raja Kerajaan Tidore

  • Kolano Syahjati alias Muhammad Naqil bin Jaffar Assidiq
  • Kolano Bosamawange
  • Kolano Syuhud alias Subu
  • Kolano Balibunga
  • Kolano Duko adoya
  • Kolano Kie Matiti
  • Kolano Seli
  • Kolano Matagena
  • Kolano Nuruddin (1334-1372 M)
  • Kolano Hasan Syah (1372-1405 M)
  • Sultan Ciriliyati alias Djamaluddin (1495-1512 M)
  • Sultan Al Mansur (1512-1526 M)
  • Sultan Amiruddin Iskandar Zulkarnain (1526-1535 M)
  • Sultan Kiyai Mansur (1535-1569 M)
  • Sultan Iskandar Sani (1569-1586 M)
  • Sultan Gapi Baguna (1586-1600 M)
  • Sultan Mole Majimo alias Zainuddin (1600-1626 M)
  • Sultan Ngora Malamo alias Alauddin Syah (1626-1631 M)
  • Sultan Gorontalo alias Saiduddin (1631-1642 M)
  • Sultan Saidi (1642-1653 M)
  • Sultan Mole Maginyau alias Malikiddin (1653-1657 M)
  • Sultan Saifuddin alias Jou Kota (1657-1674 M)
  • Sultan Hamzah Fahruddin (1674-1705 M)
  • Sultan Abdul Fadhlil Mansur (1705-1708 M)
  • Sultan Hasanuddin Kaicil Garcia (1708-1728 M)
  • Sultan Amir Bifodlil Aziz Muhidin Malikul Manan (1728-1757 M)
  • Sultan Muhammad Mashud Jamaluddin (1757-1779 M)
  • Sultan Patra Alam (1780-1783 M)
  • Sultan Hairul Alam Kamaluddin Asgar (1784-1797 M)
  • Sultan Nuku (1797-1805 M)
  • Sultan Zainal Abidin (1805-1810 M)
  • Sultan Motahuddin Muhammad Tahir (1810-1821 M)
  • Sultan Achmadul Mansur Sirajuddin Syah (1821-1856 M)
  • Sultan Achmad Syaifuddin Alting (1856-1892 M)
  • Sultan Achmad Fatahuddin Alting (1892-1894 M)
  • Sultan Achmad Kawiyuddin Alting alias Shah Juan (1894-1906 M)
  • Sultan Zainal Abidin Syah (1947-1967 M)
  • Sultan Djafar Syah (1999-2012)
  • Sultan Husain Syah (2012-sekarang)

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Ternate

Raja Tidore yang terkenal

Sultan Al Mansur (1512-1526 M)

Sepeninggal Sultan Jamaluddin, Kesultanan Tidore dipimpin oleh Sultan Al Mansur (1512-1526 M), di mana pengaruh asing mulai masuk ke Maluku Utara.

Pada 1521, Sultan Mansur menerima Spanyol sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate, pesaingnya yang bersekutu dengan Portugis.

Pada periode ini, Kerajaan Tidore berhasil mengembangkan kekuasaan terutama ke wilayah selatan pulau Halmahera dan kawasan Papua bagian barat.

Persaingan antara Ternate-Portugis melawan Tidore-Spanyol kemudian berakhir setelah dilakukan Perjanjian Saragosa pada 1529 M.

Sultan Saifuddin alias Jou Kota (1657-1674 M)

Pada 1663, Spanyol mundur karena protes dari pihak Portugal sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas.

Dengan absennya Spanyol, Tidore akhirnya diincar oleh VOC.

Untuk menghindari kerusakan dan kerugian, Sultan Saifuddin melakukan perjanjian dengan VOC pada 1667 yang isinya sebagai berikut.

  • VOC mengakui hak-hak dan kedaulatan Kesultanan Tidore atas Kepulauan Raja Ampat dan Papua daratan
  • Kesultanan Tidore memberikan hak monopoli perdagangan rempah-rempah dalam wilayahnya kepada VOC.

Baca juga: Kerajaan Islam di Maluku

Sultan Nuku (1797-1805 M)

Kejayaan Kesultanan Tidore terjadi pada masa pemerintahan Sultan Nuku (1797-1805 M).

Sultan Nuku bahkan dapat menyatukan Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com