Ken Dedes adalah istri Tunggul Ametung yang sangat cantik.
Keinginan Ken Arok untuk memiliki istri majikannya semakin kuat saat Lohgawe meramal kalau Ken Dedes akan menurunkan raja-raja tanah Jawa.
Untuk menyingkirkan Tunggul Ametung, Ken Arok kemudian memesan keris kepada seorang pandai besi terkenal bernama Mpu Gandring.
Mpu Gandring menjanjikan keris ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung yang sakti dalam waktu satu tahun.
Namun, selang beberapa bulan, Ken Arok sudah tidak sabar dan nekat merebut keris yang belum sempurna dan menusukkannya ke dada Mpu Gandring hingga tewas.
Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengutuk kalau keris itu nantinya akan membunuh tujuh orang raja, termasuk Ken Arok dan anak cucunya.
Setelah kembali ke Tumapel, Ken Arok sengaja meminjamkan kerisnya kepada rekannya yang bernama Kebo Hijo.
Malam berikutnya, Ken Arok mengambil keris dari Kebo Hijo dan menyusup ke kamar Tunggul Ametung lalu membunuhnya.
Keesokan harinya, Kebo Hijo dihukum mati karena keris yang diduga miliknya ditemukan menancap pada mayat Tunggul Ametung.
Meski Ken Dedes menjadi saksi pembunuhan suaminya, ia luluh oleh rayuan Ken Arok.
Setelah itu, Ken Arok menyatakan dirinya sebagai akuwu baru Tumapel dan menikahi Ken Dedes.
Saat dinikahi Ken Arok, Ken Dedes tengah mengandung anak Tunggul Ametung yang kemudian diberi nama Anusapati.
Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Singasari
Ambisi Ken Arok tidak berhenti di Tumapel. Pada 1222, ia memberontak dan berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dari Kediri dalam pertempuran Ganter.
Setelah itu, Ken Arok menyatakan Tumapel sebagai kerajaan merdeka yang lepas dari Kediri.
Ken Arok menjadi raja pertama Kerajaan Tumapel atau lebih dikenal sebagai Kerajaan Singasari dengan gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi dan dinastinya disebut Dinasti Rajasa.