Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Yupa: Fungsi dan Isinya

Kompas.com - Diperbarui 06/04/2022, 17:47 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Zaman praaksara dapat dikatakan berakhir ketika masyarakat di suatu wilayah telah mengenal tulisan.

Indonesia mengakhiri masa praaksara diperkirakan sekitar abad ke 4-5 Masehi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya Prasasti Yupa.

Prasasti Yupa berasal dari Kerajaan Kutai di wilayah Muara Kaman, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur, yang dibuat sekitar tahun 350-400 masehi.

Yupa adalah prasasti pertama yang pernah dibuat oleh Kerajaan Kutai, sekaligus menjadi bukti bahwa pernah ada kerajaan Hindu di Kalimantan.

Prasasti Yupa berbentuk tiang batu yang berfungsi untuk mengikat hewan kurban yang dipersembahkan untuk para dewa.

Dari tujuh buah Prasasti Yupa yang ditemukan, empat di antaranya ditemukan pada 1879, sedangkan tiga lainnya pada 1940.

Prasasti Tupa ditulis menggunakan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta.

Salah satu Yupa menyatakan bahwa Maharaja Kudunga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari).

Aswawarman mempunyai tiga orang putra, yang paling terkemuka adalah Mulawarman.

Mulawarman merupakan raja termasyur Kurtai yang pernah menyedekahkan 20.000 ekor lembu kepada para brahmana.

Untuk memeringati hal itu, para brahmana mencatatnya dalam Prasasti Yupa.

Baca juga: Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Nusantara

Isi Prasasti Yupa

Prasasti Yupa merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang terletak di daerah Kutai, Kalimantan Timur.

Berikut isi dari ketujuh Yupa peninggalan Kerajaan Kutai.

1. Muarakaman I

Pada prasasti ini terpahat 12 baris tulisan yang berbunyi sebagai berikut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com