Selain itu, kaum sudra tidak berniat pergi dari India untuk menyebarkan agama, mereka juga tidak menguasai bahasa Sanskerta yang digunakan dalam kitab Weda.
Baca juga: Awal Pengaruh Hindu Buddha di Nusantara
5. Teori Arus Balik
Teori ini dicetuskan oleh F.D.K. Bosch untuk menyanggah Teori Waisya dan Kesatria.
Menurutt Bosch, masyarakat Indonesia memiliki peranan dalam penyebaran dan pengembangan agama Hindu-Buddha.
Akibat interaksi dengan orang-orang India, masyarakat pribumi kemudian belajar agama Hindu-Buddha di tempat yang disebut sangga.
Setelah belajar bahasa Sanskerta, kitab suci, sastra, dan budaya tulis, penduduk lokal kemudian mendalami agama Hindu-Buddha di India.
Mereka kemudian kembali ke nusantara untuk mengembangkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha kepada masyarakat.
Teori ini diperkuat dengan prasasti Nalanda, yang menyebutkan bahwa Raja Balaputradewa dari Sriwijaya meminta raja India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat menimba ilmu bagi para tokoh Sriwijaya.
Sementara penyebaran agama Buddha dilakukan melalui misi dharmaduta pada abad 2 masehi.
Pelaksanaan misi ini dibuktikan dengan penemuan arca Buddha di Sempaga, Jember, dan Bukit Siguntang yang berasal dari India Selatan.
Baca juga: Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan yang menerima corak budaya India adalah Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Mataram Kuno, Majapahit, dan kerajaan-kerajaan di Bali.
Masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke nusantara dibawa oleh pedagang dan pendeta dari India serta Cina dari dua jalur.
1. Jalur darat
Penyebaran pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia melalui jalur darat mengikuti para pedangang lewat Jalur Sutra.
Yakni membentang dari India utara menuju Bangladesh, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, kemudian ke Indonesia.
2. Jalur laut
Penyebaran pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia melalui jalur laut dilakukan dengan mengikuti rombongan kapal pedagang yang biasa beraktivias pada jalur India-Cina.
Rute pelayaran dimulai dari India menuju Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, dan berakhir di Indonesia.
Referensi: