Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengaruh Perang Dingin terhadap Perkembangan Teknologi Ruang Angkasa

Munculnya negara adidaya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang perang ternyata membawa dunia memasuki babak baru yang disebut Perang Dingin.

Perang Dingin (1947-1991) yang berlangsung hampir setengah abad membuat konstelasi politik dunia terbagi menjadi dua, yakni Blok Barat pimpinan AS dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet.

Pertarungan yang pada awalnya didasari oleh perbedaan ideologi antara kapitalis dengan komunis kemudian berlanjut dalam persaingan bidang persenjataan dan teknologi luar angkasa.

Apa pengaruh Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet terhadap perkembangan teknologi ruang angkasa?

Mengapa Amerika Serikat dan Uni Soviet berlomba-lomba mengembangkan teknologi antariksa?

Selain terjadi di muka Bumi, Perang Dingin juga terjadi di ruang angkasa. Persaingan ini biasanya dikenal sengan istilah star wars atau perang bintang.

Wujud persaingan di luar angkasa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet meliputi pengiriman misi ruang angkasa.

Misi ruang angkasa berfungsi sebagai penjajakan kemungkinan menempatkan perangkat militer, perangkat komunikasi, dan perangkat spionase (mata-mata) di luar angkasa.

Pengiriman misi tersebut merupakan usaha psy war (perang urat syaraf) untuk menunjukkan keunggulan teknologi kepada pihak lawan.

Persaingan Amerika Serikat dengan Uni Soviet dalam perkembangan teknologi luar angkasa

Persaingan Amerika Serikat dengan Uni Soviet dalam mengembangkan teknologi luar angkasa dimulai pada 1950-an.

Kedua negara secara bergantian unjuk kecanggihan di bidang teknologi antariksa.

Uni Soviet mendahului Amerika Serikat dalam hal ini, ditandai dengan peluncuran Sputnik 1 pada 4 Oktober 1957, yang menjadi satelit pertama yang diluncurkan ke luar angkasa.

Keberhasilan peluncuran Sputnik 1 sangat mengejutkan dan membuat Amerika Serikat merasa kecolongan.

Ditambah lagi, pada 3 November 1957, atau hanya berselang satu bulan, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 2 dengan membawa anjing bernama Laika, yang menjadi hewan pertama yang pergi ke luar angkasa.

Pada 1 Februari 1958, Amerika mengejar ketertinggalannya dengan meluncurkan Explorer 1, sebagai satelit pertama yang diluncurkan AS.

Di tahun yang sama, tepatnya pada 29 Juli 1958, AS mendirikan National Aeronautics and Space Administration (NASA), sebuah badan antariksa Amerika Serikat yang didedikasikan untuk mengeksplorasi ruang angkasa.

Selain itu, Presiden Eisenhower juga menciptakan dua program luar angkasa yang berorientasi pada keamanan nasional, yang beroperasi secara bersamaan dengan program NASA.

Pada 1959, persaingan Amerika Serikat dengan Uni Soviet dalam perkembangan teknologi luar angkasa memanas.

Soviet kembali unggul dengan meluncurkan Luna 2, wahana antariksa pertama yang mencapai bulan.

Disusul pada April 1961, di mana kosmonot Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang berhasil melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengorbit Bumi dengan pesawat ruang angkasa bernama Vostok 1.

Tidak mau kalah dengan sang pelopor pengiriman misi angkasa, AS melalui NASA merancang pesawat ruang angkasa yang lebih ringan dari Vostok 1 dan sempat melakukan pengujian dengan mengangkut simpanse pada Maret 1961.

Pada 5 Mei, Komandan Angkatan Laut Alan Bartlett Shepard Jr menjadi orang AS pertama yang diluncurkan ke luar angkasa.

Masih di bulan yang sama, Presiden John F Kennedy berani sesumbar bahwa AS akan mendaratkan manusia di bulan sebelm akhir 1960-an.

Kabarnya, setelah itu anggaran NASA dinaikkan hingga 500 persen guna mendukung program pendaratan manusia di bulan oleh AS yang disebut Program Apollo.

Program Apollo sempat mengalami halangan ketika tiga astronotnya tewas akibat pesawat ruang angkasa mereka terbakar selama simulasi peluncuran pada Januari 1967.

Sementara itu, program pendaratan Uni Soviet sempat kurang jelas nasibnya karena adanya konflik internal.

Amerika Serikat secara resmi mengungguli capaian Uni Soviet pada Juli 1969 dengan peluncuran Apolo 11.

Apollo 11 merupakan misi luar angkasa berawak pertama yang berhasil membawa manusia ke bulan dan kembali dengan selamat.

Persaingan pengiriman misi ke luar angkasa dan pengembangan teknologi antariksa terus terjadi selama Perang Dingin.

Dapat dikatakan Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet berpengaruh positif pada teknologi ruang angkasa yang mengalami perkembangan pesat, misalnya keberhasilan peluncuran satelit yang banyak manfaatnya bagi kehidupan di bumi, ditemukannya pesawat ulang-alik, roket, dan sebagainya.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/03/180000479/pengaruh-perang-dingin-terhadap-perkembangan-teknologi-ruang-angkasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke