Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Stunting, Sanitasi Jadi Salah Satu Pemicu

JAKARTA, KOMPAS.com - Stunting atau pengerdilan atau perawakan pendek adalah kondisi kronis lantaran minimnya asupan gizi dalam waktu lama pada seseorang.

Stunting menjadi problem di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Mengenal stunting adalah upaya untuk mengurangi kekurangan gizi.

Stunting, lazimnya menyasar anak-anak di usia sekitar dua tahun.

Indonesia termasuk negara yang melaksanakan pemberantasan stunting sampai kini.

Kerdil

Ciri anak yang mengalami stunting bisa dilihat dari postur anak tersebut.

Anak yang menderita stunting biasanya bertubuh lebih pendek ketimbang rekan sebayanya.

Literatur Kompas.com menulis, pertumbuhan gigi pada anak menyandang stunting rata-rata lambat.

Berat badan anak stunting biasanya lebih ringan dari bocah seumurannya.

Anak stunting tampak terus-menerus tidak fokus dalam belajar.

Tujuh

Sedikitnya, ada tujuh pemicu stunting.

Tetap diingat, stunting bahkan bisa terjadi tatkala anak berada dalam kandungan ibu.

Di masa kehamilan, kondisi ibu yang kekurangan gizi dalam waktu menjadi biang keladi anak mengalami stunting.

Berikutnya, anak stunting bisa terjadi gegara pola asuh kurang efketif, pola makan dengan asupan gizi rendah, sedikitnya perawatan bayi usai ibu melahirkan, serta adanya tekanan darah tinggi maupun gangguan mental pada ibu.

Berikutnya, seringnya seorang anak mengalami infeksi bisa menjadi dasar terjadinya stunting.

Lantas, faktor sanitasi juga menjadi pemicu anak mengalami stunting.

Ikhwal perbaikan sanitasi demi mencegah anak stunting menjadi perhatian Teleperformance Indonesia melalui CEO Michael Wullur.

Pada kesempatan itu, lembaga tersebut, 29 September 2022, membantu penyediaan sarana jaringan air bersih di Kampung Prai Nyou, Desa Mamodu, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

Masalah kekurangan air bersih di kampung itu bisa memunculkan problem kesehatan jangka panjang.

Sanitasi yang mumpuni mampu membuat warga masyarakat menjaga kebersihan tubuh serta lingkungan sekitar.

Menurut rencana, selain Kampung Prai Nyou, jaringan air bersih akan melayani warga pula di permukiman sekitar Desa Mamodu dan Kampung Puu Kabbo.

Dalam perhitungan, 332 orang menerima manfaat jaringan air bersih ini.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/05/200000379/mengenal-stunting-sanitasi-jadi-salah-satu-pemicu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke