Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biografi WR Supratman: Pencipta Lagu Indonesia Raya

Ia dikenal sebagai pencipta lagu Indonesia Raya yang menjadi lagu kebangsaan Indonesia.

Lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman diakui sebagai lagu Kebangsaan Indonesia pada peristiwa Sumpah Pemuda 1928.

Biografi singkat WR Supratman

Wage Rudolf Supratman atau dikenal dengan WR Supratman merupakan seorang pahlawan nasional.

Ia lahir di Desa Somongarui, Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada 19 Maret 1903.

Namun, tiga bulan setelah WR Supratman lahir, ia dibawa orangtuanya ke Jatinegara, Jakarta.

WR Supratman memiliki lima saudara, salah satunya adalah Roekijem.

Adapun ayah WR Supratman adalah Sersan Jumeno Senen, seorang tentara Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL).

Pendidikan WR Supratman

Ketika berusia empat tahun, WR Supratman mulai mendapatkan pendidikan di Frobekschool (sekolah taman kanak-kanak) di Jakarta pada 1907.

Begitu lulus dari Frobekschool, ia bersama kakaknya Roekijem tinggal di Makassar.

Di Makassar, WR Supratman melanjutkan pendidikan di Tweede Inlandscheschool atau Sekolah Angka Dua dan lulus pada 1917.

Lalu pada 1919, WR Supratman lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE) yang merupakan ujian bagi calon pegawai rendahan.

Selain itu, ia juga melanjutkan pendidikannya di Mormaalschool (Sekolah Pendidikan Guru).

Karier WR Supratman

WR Supratman merupakan seorang yang ahli di bidang musik. Hal itu tak lepas dari peran kakak iparnya, yakni W.M Van Eldick.

Oleh W.M Van Eldick, WR Supratman diberikan biola saat berulang tahun ke-17 pada 1920.

WR Supratman kemudian mendirikan grup band beraliran jazz bersama kakak iparnya. Band tersebut diberinama Black and White.

Keahliannya dalam bermusik kemudian dimanfaatkan oleh WR Supratman untuk membuat lagu-lagu perjuangan.

Salah satu lagu ciptaan WR Supratman adalah Indonesia Raya yang saat ini menjadi lagu kebangsaan Indonesia.

Adapun puncak karier WR Supratman adalah ketika ia pindah dari Makassar ke Bandung.

Di Bandung, ia memulai kariernya sebagai seorang jurnalis. WR Supratman bekerja di Surat Kabar Kaoem Moeda dan Kaoem Kita.

Di era pergerakan nasional, WR Supratman kemudian berkenalan dengan berbagai tokoh-tokoh bangsa.

Ia kemudian menulis beberapa buku, salah satunya berjudul Perawan Desa.

Namun, buku karangan WR Supratman itu dilarang beredar oleh Pemerintah kolonial Belanda.

Hal tersebut karena buku tersebut berisi sentimen WR Supratman kepada penjajahan Belanda atas Indonesia.

Menciptakan lagu Indonesia Raya

Pada saat masih di Makassar, W.R Supratman membaca sebuah karangan di majalah Timbul.

Artikel tersebut menantang para ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Pada 1924, lagu Indonesia Raya tercipta di Bandung saat usia WR Supratman menginjak 21 tahun.

Kemudian, 28 Oktiber 1928, lagu Indonesia Raya diperdengarkan secara instrumental dalam Kongres Pemuda II.

Lagu tersebut dijadikan lambang persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia untuk berjuang memperebutkan kemerdekaan.

Akibat lagu tersebut, WR Supratman selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda hingga ke Kota Surabaya.

Meninggal dunia

Lagu terakhir yang diciptakan WR Supratman berjudul Matahari Terbit. Lagu itu ia ciptakan pada awal Agustus 1938.

WR Supratman akhirnya ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu NIROM di Surabaya. Ia kemudian ditahan di Penjara Kalisosok.

Sebelum merasakan kemerdekaan Indonesia, WR Supratman wafat pada 17 Agustus 1938.

Untuk mengenang jasa besarnya, pemerintah Indonesia memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada WR Supratman pada 20 Mei 1971 dengan Keppres No.16/TK/1971.

Referensi:

  • Aning S, Floriberta. (2005). 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia: Biografi Singkat Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20. Yogtakarta: Narasi.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/17/160000279/biografi-wr-supratman--pencipta-lagu-indonesia-raya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke