Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Ibadah Haji

Mampu yang dimaksud baik dari segi biaya, fisik, dan waktu.Menurut bahasa, haji berarti mengunjungi suatu tempat.

Sedangkan dalam Islam, haji dipahami sebagai mengunjungi Kabah dengan maksud beribadah kepada Allah pada waktu yang telah ditentukan dan dengan cara tertentu pula.

Tujuan dari ibadah haji adalah untuk menegakkan tauhid agar senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah.

Ibadah haji terbilang istimewa, karena hanya dapat dilaksanakan di Tanah Suci Mekkah dan di waktu bulan Zulhijah.

Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia datang ke Mekkah dengan tujuan untuk beribadah haji.

Lantas, bagaimana sejarah ibadah haji yang sekarang dilakukan umat Islam?

Berasal dari siapa perintah ibadah haji?

Ibadah haji pertama kali diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim pula yang dipercaya oleh Allah untuk membangun Kabah bersama putranya, Nabi Ismail, di Mekkah.

Kabah adalah rumah ibadah pertama sekaligus kiblat bagi umat Muslim yang terletak di Mekkah, tepatnya di tengah-tengah Masjidil Haram.

Setelah selesai membangun Kabah, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyeru kepada manusia untuk melaksanakan ibadah haji.

Nabi Ibrahim kemudian naik ke sebuah bukit di selatan Kabah atau Jabal Qubays, sembari menyerukan perintah ibadah haji dari Allah.

Setelah itu, Malaikat Jibril mengajak Nabi Ibrahim dan menunjukkannya Bukit Shafa, Marwah, hingga perbatasan Tanah Haram, untuk diletakkan batu-batu.

Sejak saat itu, Nabi Ibrahim melaksanakan ibadah haji sesuai tata cara yang diajarkan kepadanya, setiap tahun hingga kematiannya. Ritual ibadah haji terus dilanjutkan oleh putranya, Nabi Ismail.

Haji periode sebelum Islam

Seiring berjalannya waktu sepeninggal Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, tata cara dan tujuan ibadah haji banyak diubah oleh bangsa Arab.

Mereka menyekutukan Allah dengan patung dan berhala yang ditempatkan di sekitar Kabah ataupun di Tanah Haram.

Bahkan, ketika waktu haji, suasana Kabah lebih menyerupai sirkus. Syiar-syiar haji berubah menjadi tepuk tangan, suara orang bersiul, dan riuh suara trompet.

Tidak hanya itu, pada ritual kurban, darah hasil penyembelihan hewan kurban disiramkan ke Kabah.

Tradisi yang jauh menyimpang dari ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Isa ini berlangsung selama lebih dari 2.000 tahun.

Diperbarui oleh Nabi Muhammad

Tradisi menyimpang masyarakat Arab jahiliyah baru berubah setelah datangnya Nabi Muhammad, nabi terakhir yang diutus Allah.

Pada masa kenabiannya, Nabi Muhammad diutus untuk memperbarui syariat Nabi Ibrahim dan meluruskan kekeliruan tradisi masyarakat Arab jahiliyah yang telah berlangsung selama ribuan tahun.

Pada masa Nabi Muhammad, Kabah dikembalikan sebagai tempat suci hamba Allah.

Berhala-berhala di Kabah dihancurkan dan ritual haji yang benar pada masa Nabi Ibrahim dikembalikan.

Pada masa Nabi Muhammad, semua ritual pra-Islam yang menyimpang dihapus dan tujuan haji yang sebenarnya, yakni menegakkan tauhid agar senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah, kembali ditekankan.

Sebagian ahli menyebut bahwa ibadah haji diwajibkan pada tahun 6 Hijriah atau sektar 627 Masehi.

Sedangkan Nabi Muhammad melaksanakan ibadah haji untuk pertama kalinya pada 9 Hijriah.

Sebenarnya, Nabi Muhammad telah berangkat haji pada 6 Hijriah, tetapi gagal melaksanakannya karena terhalang kaum kafir Quraisy.

Akhirnya, setelah dilakukan Perjanjian Hudaibiah, Nabi dapat melaksanakan umrah pada 7 Hijriah dan ibadah haji pada 9 Hijriah.

Semasa hidupnya, Nabi Muhammad naik haji sebanyak satu kali dan umrah empat kali.

Sejak saat itu, setiap bulan Zulhijah, umat Muslim akan berbondong-bondong menuju Batullah untuk melaksanakan ibadah haji.

Seiring perkembangan zaman dan pertambahan jumlah jemaah haji, berbagai fasilitas terus dibangun dan pemerintah Arab mengorganisir calon jemaah haji dari berbagai negara.

Referensi:

  • Lubis, Halik. (2019). Tuntunan Lengkap Wajib dan Sunah: Haji dan Umrah. Tangerang: Ilmu Cemerlang Group.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/01/110000179/sejarah-ibadah-haji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke