Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ratu Sanjaya, Pendiri Kerajaan Mataram Kuno

Sebagai raja pertama Mataram Kuno dan pendiri Dinasti Sanjaya, Ratu Sanjaya memerintah antara tahun 732-760.

Selama hampir tiga abad berkuasa, Kerajaan Mataram Kuno tidak hanya diperintah oleh Dinasti Sanjaya, tetapi juga Dinasti Syailendra dan Dinasti Isyana.

Nama Ratu Sanjaya sendiri dikenal melalui Prasasti Canggal dan Prasasti Mantyasih serta naskah dari Carita Parahyangan.

Asal-usul Ratu Sanjaya

Nama Ratu Sanjaya, diketahui oleh masyarakat dari beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, di antaranya Prasasti Canggal di Magelang dan Prasasti Mantyasih di Magelang Utara.

Prasasti Canggal menceritakan bahwa Yawadwipa (Jawa) diperintah oleh Raja Sanna, yang masa pemerintahannya yang panjang ditandai dengan kebijaksanaan dan kebajikan.

Setelah Raja Sanna meninggal, kerajaan itu jatuh ke dalam perpecahan karena hilangnya penguasa dan pelindung.

Di tengah-tengah situasi kacau itu, Sanjaya naik takhta. Dalam prasasti ini tidak disebut bahwa Sanjaya adalah putra dari Sanna.

Namun, dalam Carita Parahyangan, Sanjaya disebut sebagai putra Sannaha, yang digambarkan sebagai saudara perempuan sekaligus istri Raja Sanna.

Apabila ditelusuri, Raja Sanna atau Prabu Bratasenawa adalah penguasa Kerajaan Galuh ketiga yang berkuasa antara (709-716).

Berdasarkan Carita Parahyangan, orang tua Sanjaya, Sanna dan Sannaha, adalah saudara seayah tetapi beda ibu.

Dewi Sannaha adalah putri dari raja kedua Kerajaan Galuh, Suraghana atau Rahyang Mandiminyak, dengan Dewi Parwati, putri Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga.

Sedangkan Sanna adalah putra Rahyang Mandiminyak dari hubungan gelap dengan Pwahaci Rababu, istri dari saudaranya sendiri, yaitu Rahyang Sempakwaja.

Dari asal-usulnya tersebut, dapat diketahui bahwa Ratu Sanjaya adalah cucu dari penguasa Kerajaan Galuh dan Kerajaan Kalingga.

Ketika Sanna memerintah Kerajaan Galuh, putra Rahyang Sempakwaja dan Pwahaci Rababu yang bernama Rahyang Purbasora memberontak dan merebut kekuasaan.

Alhasil, Sanna dan Sannaha terpaksa mengasingkan diri ke Gunung Merapi. Ketika di pengasingan inilah, lahir Ratu Sanjaya atau Rakai Jambri.

Setelah dewasa, Sanjaya berhasil melengserkan Purbasora dan menduduki takhta Galuh, sebagai raja kelimanya.

Mendirikan Kerajaan Mataram Kuno

Dari Prasasti Canggal diketahui bahwa Ratu Sanjaya mendirikan Kerajaan Mataram Kuno pada tahun 732.

Tidak diketahui secara pasti alasan Raja Sanjaya mendirikan kerajaan baru, dan menjadi raja Mataram Kuno.

Sanjaya disebut sebagai seorang raja yang menguasai kitab suci, ilmu bela diri, dan juga kekuatan militer.

Ia menaklukkan daerah di sekitar kerajaannya dan memerintah rakyatnya dengan bijaksana.

Setelah merebut takhta Galuh, Sanjaya diceritakan menguasai Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Pada Prasasti Mantyasih, dituliskan bahwa Ratu Sanjaya merupakan raja pertama Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Medang.

Raja Sanjaya memerintah dengan gelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya dan menganut agama Hindu aliran Siwa.

Di Jawa Barat, nama Ratu Sanjaya dikenal dengan sebutan Prabu Harisdarma.

Setelah hampir tiga dekade berkuasa, Ratu Sanjaya meninggak karena jatuh sakit.

Berdasarkan Prasasti Mantyasih, yang menjadi salah satu Peninggalan Raja Sanjaya, kedudukan Sanjaya digantikan oleh Maharaja Rakai Panangkaran sebagai raja Mataram Kuno kedua.

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati dan Nugroho Notosusanto. (1990). Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Muljana, Slamet. (2006). Sriwijaya. Yogyakarta: LKIS.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/05/20/130000379/ratu-sanjaya-pendiri-kerajaan-mataram-kuno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke