Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

David Bowie, Seniman Legendaris dengan Mata Mistik

Selama empat dekade berkarya, telah diakui sebagai salah satu seniman legendaris dengan karya yang otentik dan inovatif.

Selain itu, David Bowie terkenal karena penampilannya yang sering berubah dan memiliki bola mata dengan warna berbeda.

Masa muda

Musisi pemilik nama asil David Robert Hayward-Jones ini lahir di London, Inggris, pada 8 Januari 1947.

Ayahnya, Haywood Stenton Jones, adalah orang kaya yang bermitra dengan salah satu pabrik sepatu.

Ketertarikan Bowie pada musik muncul sejak kecil. Di usia 13 tahun, ia menyukai musik Jazz dan belajar memainkan saksofon.

Ketika mengijak usia 15 tahun, ada insiden yang mengubah penampilannya, khususnya pada matanya.

Bowie diketahui dipukul oleh Underwood, temannya di sekolah. Pukulan itu mendarat di matanya, dan berakibat pupil matanya membesar permanen.

Alhasil, kedua matanya terlihat memiliki warna berbeda, yang ia sebut memberikan "aura mistik".

Di tahun yang sama, Bowie membentuk band pertamanya, The Kon-Rads. Di samping itu, ia juga bermain dengan grup-grup lain, seperti The Hookers Brothers, The King Bees, dan The Lower Third.

Mulai menggunakan nama Bowie

Semula, Bowie memperkenalkan namanya sebagai David Jones. Namun, karena kesamaan nama dengan musisi lain, yaitu vokalis band pop-rock asal Amerika, The Monkees, ia memutuskan mengubah nama panggungnya.

Pada 1966, ia mulai menggunakan nama David Bowie. Nama "Bowie" berasal dari Jim Bowie, salah seorang pejuang revolusi dan pendiri Amerika.

Tiga tahun kemudian, atau pada 1969, ia merilis single pertamanya berjudul "Space Oddity" dengan nama David Bowie.

Lagu itu berisi percakapan fiktif antara astronot dan tim kontrol daratnya. Menariknya, lagu ini dirilis hanya sehari sebelum peluncuran pesawat Apollo ke bulan.

Hal ini menjadi momentum bagi Bowie, yang menyebabkan lagunya meledak di pasaran. Lagu "Space Oddity" juga menginspirasi banyak musisi menulis lagu mengenai luar angkasa.

Tahun berikutnya, pada Maret 1970, ia menikah dengan seorang aktris dan model bernama Angela Barnett.

Di tahun yang sama, Bowie merilis album pertamanya "The Man Who Sold the World" dan melakukan tur pertamanya di Amerika untuk mempromosikan albumnya.

Album ini digadang-gadang sebagai cikal bakal populernya genre glam-rock.

Puncak karier

Pada 1972, David Bowie merilis album ikoniknya, The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars.

The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars dinilai sebagai album terbaik David Bowie dan dimasukkan dalam daftar album terbaik sepanjang masa oleh beberapa pihak.

Pada 1996, ia dinobatkan dalam Rock 'n' Roll Hall of Fame dan dianugerahi bintang di Hollywood Walk of Fame.

Selain itu, Bowie sempat mendapat kehormatan Commander of the Order dari kerajaan Inggris, tetapi menolak.

Kolaborasi dengan musisi lain

Semasa hidupnya, David Bowie banyak bekolaborasi dengan musisi-musisi dunia. Salah satunya adalah John Lennon. 

Bowie berkolaborasi dengan Lennon dalam lagu berjudul "Fame", yang menjadi lagu pertamanya yang memuncaki tangga lagu di Amerika.

Pada 1981, ia berkolaborasi dengan band Queen untuk membuat single bertajuk "Under Pressure", yang kemudian menjadi lagu ketiganya yang menduduki peringkat 1 di Inggris.

David Bowie terkenal dengan penampilannya yang nyentrik.

Ia sering disebut seniman "bunglon", karena kebiasannya berganti penampilan.

Ia kerap berganti gaya berbusana, gaya rambut, sampai karakter, bahkan ketika di atas panggung.

Misalnya dalam membawakan lagu "The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars" , ia berpenampilan sebagai seorang alien.

Dengan rambut sedikit panjang berwarna merah dan sebuah lukisan petir di wajahnya, serta pakaian nyentrik kombinasi warna merah, putih, dan hitam.

Berbeda ketika membawakan lagu Young American, di mana ia berpenampilan rapi.

Sesekali Bowie tampil dengan setelan jas, atau kemeja dan rompi, serta rambut klimis khas 80-an.

Sakit dan meninggal

Pada 2004, di tengah tur promosi albumnya "Reality", David Bowie terkena serangan jantung ketika sedang konser di Jerman dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Kemudian, pada pertengahan 2014, ia divonis mengidap kanker hati, yang awalnya hanya diketahui oleh keluarga dan beberapa teman dekatnya.

Barulah pada 2015, Bowie menceritakan kondisinya kepada seorang teman sekaligus produsernya, Tony Visconti.

Akibat penyakit ini, ia harus menjalani kemoterapi yang menyebabkan rambut dan alisnya rontok.

Pada pertengahan 2015, kondisi Bowie sedikit membaik dan penyakit kankernya mengalami remisi.

Namun, pada November di tahun yang sama, kankernya dikabarkan telah parah dan nyaris tidak dapat disembuhkan.

Kabar mengejutkan itu datang di tengah Bowie memproduksi single bertajuk Lazarus, salah satu lagu di album Blackstar.

Desember 2015, adalah kali terakhir Bowie tampil di depan publik pada malam pembukaan pertunjukan Lazarus di New York.

Kala itu, ia bersikeras hadir karena tidak ingin mengecewakan para penggemarnya. Namun, selepas turun dari podium, Bowie ambruk karena kelelahan.

Akhirnya, pada 10 Januari 2016, David Bowie meninggal di rumahnya.

Sebuah pengumuman diunggah melalui akun sosial medianya yang bertuliskan, "10 Januari 2016 - David Bowie meninggal dengan tenang hari ini dikelilingi oleh keluarganya setelah 18 bulan melawan kanker".

Album terakhirnya, Blackstar, menjadi album perpisahan David Bowie.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/05/17/090000579/david-bowie-seniman-legendaris-dengan-mata-mistik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke