Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biografi Muawiyah I, Pendiri Dinasti Bani Umayyah

Ia merupakan salah satu sahabat Nabi dan juga merupakan saudara tiri dari Ummu Habibah Ramlah, salah satu istri Nabi Muhammad.

Muawiyah I memulai karier politiknya sebagai Gubernur Suriah pada 639, setelah ditunjuk oleh Khalifah Umar bin Khattab.

Selama menjadi gubernur, ia membuktikan diri sebagai pemimpin yang cakap dengan membentuk angkatan laut Muslim pertama.

Kehidupan awal

Beberapa ahli sejarah Islam berpendapat bahwa Muawiyah I lahir empat tahun sebelum Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam di Mekkah.

Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa Muawiyah lahir pada sekitar tahun 602 Masehi.

Terlepas dari perbedaan tahun kelahirannya, yang pasti Muawiyah adalah anak dari Abu Sufyan bin Harb dan Hindun binti Utbah, dua tokoh Quraisy yang menentang ajaran Nabi Muhammad.

Bahkan Hindun pernah memerintah seorang budak bernama Wahsyi untuk membunuh Hamzah, paman Nabi Muhammad saat pecah Perang Uhud.

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Muawiyah memeluk Islam bersama ayah dan ibunya ketika peristiwa Fathu Mekkah atau pembebasan Mekkah oleh Nabi pada tahun 630.

Namun ada juga yang menyebut bahwa Muawiyah masuk Islam pada saat terjadinya peristiwa Umrah Qadha (umrah pengganti) pada tahun 7 H atau 628 Masehi.

Nabi Muhammad selalu bermurah hati kepada siapa pun yang masuk Islam, termasuk orang-orang yang awalnya menentangnya dengan keras.

Begitu pula dengan Muawiyah I, yang setelah resmi memeluk Islam, diangkat oleh Nabi Muhammad sebagai salah satu orang yang mencatat wahyu.

Ditetapkannya Muawiyah sebagai pencatat wahyu terjadi setelah Nabi Muhammad berkomunikasi dengan malaikat Jibril.

Dalam riwayat menyebutkan bahwa Jibril menyuruh Nabi Muhammad mengangkat Muawiyah sebagai juru tulis wahyu karena kejujurannya.

Muawiyah mengemban tugasnya sebagai juru tulis wahyu hingga Nabi Muhammad wafat pada tahun 632.

Masa Khulafaur Rasyidin

Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar meneruskan perjuangannya sebagai Khulafaur Rasyidin pertama yang memimpin umat Islam.

Pada masa Khalifah Abu Bakar, Muawiyah diangkat sebagai salah satu komandan militer Islam di bawah Panglima Abu Ubaidah bin Jarrah.

Semasa menjadi komandan militer, berbagai peperangan ia lewati dan berhasil menguasai Palestina, Suriah, hingga Mesir dari kekuasaan Romawi Timur.

Ketika Khalifah Abu Bakar meninggal dan digantikan oleh Umar bin Khattab, Muawiyah mendapat tugas sebagai gubernur di Suriah hingga masa Khalifah Utsman bin Affan.

Semasa menjabat sebagai gubernur Suriah, Muawiyah berjasa dalam mendirikan angkatan laut Islam pertama.

Konflik dengan Ali

Setelah Khalifah Utsman meninggal karena terbunuh oleh pemberontak, sosok penggantinya adalah Ali bin Abi Thalib.

Namun pada masa Khalifah Ali kekacauan masih banyak terjadi. Salah satunya disebabkan oleh tuntutan untuk menghukum pembunuh Khalifah Utsman.

Seruan untuk membalas dendam atas kematian Utsman juga muncul dari Muawiyah I, yang berakhir dengan pertempuran yang disebut sebagai Perang Shiffin.

Perang Shiffin ini diakhiri dengan tahkim atau penyelesaian perkara, yang ternyata tidak menyelesaikan masalah bahkan menimbulkan perpecahan menjadi tiga golongan politik, yaitu Muawiyah, Syiah dan Khawarij.

Setelah Ali terbunuh oleh golongan Khawarij, Khulafaur Rasyidin resmi berakhir.

Mendirikan Dinasti Umayyah

Setelah Ali wafat, kepemimpinan sebenarnya sempat dilanjutkan oleh putranya, Hasan.

Namun, setelah tiga bulan, Hasan mundur dari posisinya demi mendamaikan kaum Muslim yang kala itu sedang dilanda beragam fitnah.

Hasan memilih berdamai dengan menyerahkan kepemimpinan pada Muawiyah I. Perdamaian antara keduanya inilah yang disebut dengan Ammul Jamaah (tahun persatuan).

Peristiwa ini di tandai dengan prosesi penyerahan kekuasaan dari Hasan kepada Muawiyah I di Kufah. Dengan demikian, dimulailah kekuasaan Bani Umayyah pada tahun 661.

Setelah resmi menjadi khalifah pertama Bani Umayyah, Muwaiyah I memindahkan pusat pemerintahanya di Damaskus, Suriah, dan peta politik pun berubah.

Dalam menjalankan pemerintahanya, Muawiyah mengganti sistem pengangkatan khalifah, yang sebelumnya menganut sistem pemilihan menjadi sistem dinasti.

Karena pergantian sistem khalifah, maka khalifah pengganti Muawiyah adalah anaknya, Yazid bin Muawiyah.

Wafat

Setelah berkuasa sebagai khalifah pertama Bani Ummayah dari tahun 661, Muawiyah wafat pada 680.

Ia meninggal karena menderita sakit di usia sekitar 80 tahun dan jenazahnya kemudian dimakamkan di Babus Shagir, Damaskus.

Referensi:

  • Bastoni, Hepi Andi. (2012). Wajah Politik Muawiyah bin Abu Sufyan: Mengurai Sejarah Konflik Sunni-Syiah. Bogor: Pustala al-Bustan.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/22/110000979/biografi-muawiyah-i-pendiri-dinasti-bani-umayyah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke