Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keibodan, Barisan Pembantu Polisi Bentukan Jepang

Keibodan dibentuk pada tanggal 29 April 1943. Anggota yang dapat diterima organisasi semimiliter ini hanyalah laki-laki dengan tubuh yang sehat dan telah mencapai usia tertentu.

Pembentukan Keibodan

Pada 1941, Jepang terlibat dalam Perang Pasifik melawan negara-negara Barat. Guna memenangkan perang, Jepang membutuhkan dukungan sumber daya manusia.

Ketika berhasil menanamkan kekuasaannya di Indonesia, Jepang pun berusaha memanfaatkan sumber daya manusianya untuk mencapai tujuan tersebut.

Jepang pun mulai memberikan pelatihan semi militer kepada para pemuda, dan mengatakan bahwa hal itu bertujuan untuk menjaga pertahanan Indonesia dari gangguan musuh.

Padahal sesungguhnya, Jepang membutuhkan peran pemuda Indonesia sebagai cadangan pasukan melawan Sekutu.

Para pemuda Indonesia tersebut kemudian dimasukkan ke dalam salah satu organisasi semimiliter bernama Keibodan.

Tugas dan anggota Keibodan

Keibodan dibentuk untuk menjadi pembatu polisi dengan tugas menjaga lalu lintas dan menjaga keamanan di desa-desa.

Mulanya, Jepang merekrut pemuda berusia 20-35 tahun untuk bergabung dalam organisasi ini. Namun, seiring berjalannya waktu diubah menjadi pemuda berusia 25-35 tahun.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar diterima dalam Keibodan adalah memiliki badan yang sehat serta berperilaku baik.

Pada masa itu, jumlah anggota yang tergabung dalam Keibodan kira-kira lebih dari satu juta pemuda.

Pelatihan

Keibodan dibina oleh Keimubu atau Departemen Kepolisian. Sementara di wilayah daerah (syu), dibina oleh Keisatsubu atau Bagian Kepolisian.

Para anggota yang sudah bergabung dalam Keibodan melakukan pelatihan di Sukabumi, yang kelak menjadi Sekolah Kepolisian. Mereka dilatih selama satu bulan.

Hal ini sengaja dilakukan oleh Jepang agar anggota Keibodan tidak mendapatkan pengaruh dari golongan nasionalis.

Oleh sebab itu, Keibodan dibentuk di desa-desa di mana kaum nasionalis kurang memiliki pengaruh di sana.

Keibodan berkembang besar di Jawa hingga ke pelosok-pelosok desa. Sementara di pulau-pulau lain terdapat organisasi serupa dengan nama berbeda.

Misalnya di Sumatera dan di daerah yang dikuasai Angkatan Laut, ada organisasi serupa namanya Bogodan.

Sementara di Kalimantan namanya Borneo Konan Hokokudan. Adapun di kalangan keturunan Tionghoa, namanya Kakyo Keibotai.

Referensi: 

  • Poesponegoro, Marwati Djoened.  (1984). Sejarah Nasional Indonesia Volume 6. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. 

https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/28/130000879/keibodan-barisan-pembantu-polisi-bentukan-jepang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke