Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengaruh Kolonialisme Portugis di Indonesia

Setelah berhasil menguasai Malaka, pada 1512, Portugis mengirimkan tiga kapal yang dipimpin oleh Antonio de Abreu ke Maluku untuk membangun memonopoli rempah-rempah, khususnya cengkih dan pala.

Sejak saat itu, Portugis secara perlahan menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia Timur.

Meski kekuasaan Portugis di Indonesia tidak selama Belanda, pengaruh yang ditinggalkan tetap tertanam dalam kebudayaan Indonesia.

Berikut ini pengaruh kolonialisme Portugis di Indonesia, utamanya dalam bidang agama, kesenian, dan bahasa.

Bidang agama

Selain membangun monopoli perdagangan, bangsa Portugis juga melakukan upaya kristenisasi di Maluku.

Penyebaran agama Kristen pertama kali dilakukan oleh Fransiscus Xaverius, seorang misionaris berkebangsaan Spanyol.

Pada 1546-1547, Xaverius bekerja di antara orang Ambon, Ternate, dan Morotai. Meski mendapat tentangan dari penguasa kerajaan Islam setempat, banyak orang Ambon yang akhirnya memeluk agama Kristen Katolik.

Hal ini terlihat dari nama-nama orang Ambon yang meniru nama-nama orang Portugis, seperti de Pereira, de Fretes, Lopes, Diaz, dan sebagainya.

Sampai tahun 1560-an, terdapat sekitar 10.000 orang Katolik di wilayah itu. Kemudian 30 tahun berikutnya jumlahnya telah mencapai 60.000 orang.

Sementara di Solor, umat Katolik diperkirakan telah mencapai angka 25.000 orang
Sepanjang abad-abab berikutnya, lahirlah komunitas-komunitas kristiani di Indonesia bagian timur.

Bidang kesenian

Salah satu pengaruh Portugis dalam bidang kesenian adalah musik keroncong. Keroncong berasal dari musik Portugis abad ke-16 yang disebut fado.

Pada awalnya, fado adalah nyanyian yang dibawa para budak dari Afrika Barat ke Portugis mulai abad ke-15.

Setelah itu, balada-balada keroncong romantis yang dinyanyikan dengan gitar menjadi sangat terkenal di wilayah perkotaan Portugis.

Di Indonesia, pengenalan keroncong dimulai dari Pulau Banda, kemudian ke Kampung Tugu di Jakarta.

Bidang bahasa

Adapun peninggalan Portugis dalam bidang bahasa ditunjukkan dengan sejumlah kosakata yang diserap ke dalam bahasa Indonesia.

Beberapa contoh kosakata antara lain gereja, mentega, sinyo, sepatu, pesta, sabun, meja, dan minggu.

Hal ini mencerminkan peranan yang dimainkan oleh bahasa Portugis, di samping bahasa Melayu di seluruh pelosok Nusantara.

Selain itu, pengaruh paling besar dari kedatangan bangsa Portugis di Indonesia adalah terganggunya dan kacaunya jaringan perdagangan, sebagai akibat ditaklukkannya Malaka.

Referensi:

  • Ricklefs, M. C. (2001). Sejarah Indonesia Modern (1200-2004). London: Palgrave.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/27/110000179/pengaruh-kolonialisme-portugis-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke