Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Inca: Asal-usul, Peradaban, dan Peninggalan

Sejak saat itu, suku ini mendirikan kekaisaran dan secara bertahap membangun peradaban.

Terlepas dari kehebatan mereka, Suku Inca tidak dapat melawan wabah dan kehadiran penjajah Spanyol pada abad ke-16.

Asal-usul Suku Inca

Menurut mitos yang beredar di Peru, asal-usul Suku Inca diawali dengan kisah tiga gua, yakni Gua di Tampu T'uqu (Tambo Tocco) bernama Qhapaq T'uqu, Gua Maras T'uqu (Maras Tocco) dan Sutiq T'uqu (Sutic Tocco).

Empat laki-laki dan empat perempuan bersaudara diceritakan keluar dari gua yang terletak di tengah.

Mereka adalah Ayar Manco, Ayar Cachi, Ayar Awqa (Ayar Auca), Ayar Uchu, Mama Ocllo, Mama Raua, Mama Huaco dan Mama Qura (Mama Cora), yang kemudian menjadi nenek moyang Suku Inca.

Nenek moyang Suku Inca ini dipercaya masih keturunan Dewa Inti (Dewa Matahari). Setelah membunuh saudara laki-lakinya, Ayar Manco kemudian memimpin keempat saudara perempuannya melewati hutan.

Mereka akhirnya akhirnya menetap di lembah subur di dekat Cusco, Peru, pada sekitar 1200 M. Setelah itu, Ayar Manco dikenal sebagai Manco Capac, Kaisar Suku Inca yang pertama.

Kekaisaran Inca

Bersama saudara-saudara perempuannya, Manco Capac membangun permukiman Inca pertama di Kota Cusco dengan tangan mereka sendiri.

Kota Cusco kemudian dijadikan pusat pemerintahan Kekaisaran Inca, yang sejak saat itu terus melakukan perluasan wilayah.

Kekaisaran Inca mencapai puncak keemasan pada abad ke-15, saat Viracocha Inca naik takhta menjadi kaisar kedelapan.

Didukung oleh kekuatan militer dua pamannya, Kaisar Viracocha Inca mampu mengalahkan Kerajaan Ayarmaca dan mengambil alih Lembah Urubamba.

Setelah itu, takhta dilanjutkan oleh putranya, yang memiliki gelar Pachacuti Inca Yupanqui (1438-1472).

Pachacuti Inca Yupanqui kemudian menjadi salah satu penguasa Inca yang paling berpengaruh.

Di bawah kekuasaannya, wilayah Kekaisaran Inca membentang dari Ekuador Utara ke Chili dengan populasi penduduknya mencapai 12 juta jiwa.

Tidak hanya itu, Pachacuti Inca Yupanqui berhasil membangun peradaban Inca, salah satu peradaban terbesar di Amerika Selatan.

Peradaban Inca

Hidup dengan cara bercocok tanam, Suku Inca telah mengembangkan sistem irigasi dan pertanian yang maju pada zamannya.

Mereka membangun kanal-kanal untuk mengairi lahan mereka dan mengubah lereng-lereng gunung menjadi bertingkat-tingkat (terasering) agar dapat digunakan sebagai lahan bercocok tanam.

Suku Inca memiliki sekitar 700 bahasa, tetapi bahasa resmi yang digunakan kekaisaran adalah bahasa Quechua.

Kemajuan seni bangunan dari peradaban Inca dapat terlihat melalui peninggalan berupa istana-istana megah yang terbuat dari batu dengan ukiran-ukiran yang indah, benteng, jalan raya, hingga tata kota.

Suku Inca membangun sebagian besar kotanya di dataran tinggi dan sisi-sisi curam Pegunungan Andes.

Rumah-rumah dibuat dari batu yang beratapkan jerami. Meski dibangun tanpa menggunakan perekat, konstruksi bangunan mereka sangat kokoh dan diakui sebagai yang terbaik di dunia.

Salah satu peninggalan peradaban Inca yang paling terkenal adalah Machu Picchu di Peru.

Budaya Suku Inca

Suku Inca menganut sistem kepercayaan politheisme atau memuja banyak dewa, di mana dewa yang dianggap paling tinggi tingkatannya adalah Dewa Matahari.

Mereka juga kerap melakukan upacara Capacocha, atau upacara persembahan anak-anak untuk para dewa.

Anak-anak yang telah diberi minuman semacam bir akan tertidur, kemudian ditaruh di ceruk bawah tanah dan dibiarkan sampai mati membeku.

Bagi Suku Inca, anak-anak tersebut tidak dikorbankan untuk menyenangkan dewa, tetapi mereka akan bergabung dalam dunia dewa dan hidup bersama mereka.

Hal itu dianggap sebagai penghargaan tertinggi, karena mereka akan hidup lebih baik, yang tidak akan mereka dapat jika hidup menjadi manusia.

Runtuhnya peradaban Inca

Peradaban Inca diperkirakan runtuh karena kehadiran penjajah Spanyol pada abad ke-16 yang juga membawa wabah cacar.

Pada abad ke-16, seluruh wilayah mereka telah jatuh ke tangan bangsa Spanyol, yang terpikat oleh cerita kekayaan Suku Inca.

Meskipun kalah jumlah, bangsa Spanyol yang dipimpin oleh Francisco Pizarro berhasil menculik kaisar Inca dan menaklukkan rakyatnya karena persenjataan mereka lebih canggih.

Saat ini, keturunan Suku Inca masih ada dan hidup sebagai petani yang berbahasa Quechua di Pegunungan Andes.

Jumlah mereka diperkirakan mencapai 45 persen dari populasi total di Peru.

Peninggalan Suku Inca

  • Machu Picchu
  • Winay Wayna
  • Kota tinggi Llactapata
  • Benteng Sacsayhuaman

Referensi:

  • Pram. (2013). Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya. Jakarta: Niaga Swadaya.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/25/110000479/suku-inca-asal-usul-peradaban-dan-peninggalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke