Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerajaan Buleleng: Sejarah, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Kerajaan ini berdiri pada sekitar pertengahan abad ke-17, setelah seluruh wilayah Bali utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit, berhasil disatukan.

Pendiri Kerajaan Buleleng adalah I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan.

Setelah hampir dua abad berkuasa, masa pemerintahan kerajaan ini berakhir pada abad ke-19 karena jatuh ke tangan Belanda.

Sejarah Kerajaan Buleleng

I Gusti Anglurah Panji Sakti adalah putra penguasa Kerajaan Gelgel dari istri seorang selir.

Karena dikhawatirkan akan menggeser posisi pewaris takhta, Panji Sakti diasingkan ke kampung halaman ibunya di Den Bukit, Bali utara.

Di daerah itu, Panji Sakti berhasil menyatukan wilayah-wilayah di sekitarnya dan akhirnya dinobatkan menjadi raja pada 1660 dan kerajaannya dikenal dengan nama Kerajaan Buleleng.

Pada awal didirikan, Kerajaan Buleleng mampu berkembang pesat dan bahkan mencapai masa kejayaan.

Masa kejayaan Kerajaan Buleleng

I Gusti Anglurah Panji Sakti tidak hanya menjadi pendiri dan raja pertama yang berkuasa, tetapi juga berhasil membawa Kerajaan Buleleng menikmati masa kejayaan.

Pada masa pemerintahannya, kekuasaannya meluas sampai ke Blambangan di ujung Jawa Timur.

Selain itu, Kerajaan Buleleng memiliki bandar dagang yang ramai karena terletak di dekat pantai.

Bahkan Buleleng berperan sebagai penyalur pasokan hasil bumi dari para saudagar Bali ke berbagai daerah.

Dikuasai Mengwi dan Karangasem

Setelah I Gusti Anglurah Panji Sakti meninggal pada 1704, Kerajaan Buleleng mulai mengalami kemunduran karena putra-putranya memiliki perbedaan pendapat.

Antara 1732-1752, Buleleng berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mengwi. Setelah sempat merdeka selama hampir tiga dekade, Kerajaan Buleleng kembali tunduk kepada penguasa di Bali lainnya pada 1780.

Kali ini kepada Kerajaan Karangasem, di mana rajanya kemudian membangun istana dengan nama Puri Singaraja.

Sejak saat itu, raja Buleleng berasal dari Wangsa Karangasem.

Ditaklukkan Belanda

Pada 1846, Kerajaan Buleleng yang saat itu diperintah oleh I Gusti Made Karangasem, diserang oleh Belanda.

Dalam serangan itu, I Gusti Made Karangasem memimpin perlawanan rakyat bersama patih dan panglima perangnya.

Patih dan panglima Kerajaan Buleleng yang terkenal dalam perlawanan terhadap Belanda adalah I Gusti Ketut Jelantik.

Pada 1848, Kerajaan Buleleng kembali mendapat serangan angkatan laut Belanda. Satu tahun kemudian, Buleleng akhirnya menyerah setelah Belanda menghancurkan Benteng Jagaraga.

Peninggalan

  • Perempatan Agung
  • Masjid Agung Jami
  • Pelabuhan Buleleng

Referensi:

  • Asiah, Nur. (2019). Ensiklopedia Kerajaan Indonesia Jilid 1. Jakarta: Mediantara Semesta.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/01/120000779/kerajaan-buleleng-sejarah-masa-kejayaan-keruntuhan-dan-peninggalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke