Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kedatangan Portugis di Ternate

Pada 1512, tiga kapal yang dipimpin Kapten Antonio de Abreu dikirim ke Maluku.

Alasan bangsa Portugis ingin menguasai Maluku adalah untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah, khususnya cengkih dan pala.

Dalam perjalanan, salah satu kapal yang memuat perbekalan tenggelam di Madura. Sementara dua lainnya berhasil mendarat di Kepulauan Banda, yang menjadi pusat produksi pala.

Setelah satu kapal lagi tenggelam, sisa armada Antonio de Abreu akhirnya tiba di Ternate pada tahun yang sama.

Disambut baik oleh sultan Ternate

Kedatangan Portugis di Ternate pada 1512 mendapatkan sambutan yang baik dari raja Ternate dengan tujuan untuk melawan Tidore.

Bahkan Sultan Bayanullah (1500-1521) berjanji akan menyediakan cengkih bagi Portugis setiap tahun, dengan syarat dibangunnya sebuah benteng di Pulau Ternate.

Pihak Ternate pun mempersilakan De Brito untuk mendirikan benteng Portugis pertama di Pulau Ternate bernama Benteng Sao Paulo atau Benteng Gamalama, yang pembangunannya selesai pada 1522.

Akan tetapi, hubungan dagang yang tetap baru dapat dirintis oleh Antonio de Brito dengan Sultan Hidayatullah atau Sultan Dayalu (1529-1533), yang saat itu masih belia dan didampingi oleh walinya, Kaicili Darwis atau Pangeran Taruwese.

Portugis berkhianat

Pada awalnya, terjalin suatu hubungan dagang yang menguntungkan, khususnya cengkih, antara Portugis dan Ternate.

Namun, dalam perkembangannya, timbul konflik di antara kedua belah pihak karena Portugis senantiasa ingin mendominasi Ternate.

Di saat yang sama, campur tangan Portugis dalam urusan dalam negeri kerajaan juga membuat rakyat Ternate resah.

Konflik yang sering terjadi antara Portugis dan Ternate pun akhirnya meluas menjadi peperangan.

Peperangan semakin membesar usai pembunuhan Sultan Khairun (1535-1570) oleh seorang prajurit atas perintah Portugis, saat hendak menghadiri perjamuan di Benteng Gamalama.

Pengkhianatan dari pihak Portugis itu membangkitkan semangat Sultan Baabullah (1570-1684), putra Sultan Khairun.

Sejak saat itu, Sultan Baabullah berhasil mengerahkan daerah-daerah lain di Maluku untuk melawan Portugis.

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/01/110000779/kedatangan-portugis-di-ternate

Terkini Lainnya

Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke