Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Langgar Aturan PBVSI, Rivan Terancam Sanksi Larangan Main Setahun

Kompas.com - 11/09/2023, 23:07 WIB
Farahdilla Puspa,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Atlet bola voli putra, Rivan Nurmulki, terancam sanksi larangan bermain satu tahun seusai dinilai melanggar peraturan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).

Hal tersebut disampaikan Dewan Pengawas PBVSI, Bambang Suedi, setelah mediasi bersama Rivan Nurmulki yang difasilitasi oleh Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Senin (11/9/2023). 

Bambang Suedi mengatakan, Rivan dinilai melanggar AD/ART PBVSI tahun 2018 Pasal 29 Ayat 3 yang menyatakan, "Setiap atlet bola voli wajib membela nama bangsa di event internasional dengan mengikuti proses yang ditentukan oleh PP PBVSI." 

Semua bermula saat Rivan absen membela timnas pada AVC Championship 2023 di Iran pada 19-26 Agustus lalu karena alasan pengunduran diri dari kepolisian dan urusan keluarga.

Lalu, nama Rivan pun tak tercantum dalam daftar pemain timnas voli putra Indonesia untuk Asian Games 2022 di Hangzhou, China.

Baca juga: Respons Menpora soal Polemik Rivan Tak Masuk Asian Games 2022

"Jadi, hasil pertemuan ini sebenarnya hanya menjelaskan. Kami menjelaskan kepada Pak Menpora bahwa yang tidak mau berangkat (ke Iran) itu Rivan karena alasannya tidak cocok dengan tim pelatih," kata Bambang, dilansir dari BolaSport

"Yang kedua, istrinya mau melahirkan. Ketiga, dia sedang menjalani sidang kode etik di kepolisian. Kami maunya dia berangkat," ujar Bambang melanjutkan. 

"Satu hal bahwa dia sudah dikontrak oleh Kapolda Kaltim untuk main di Kapolri Cup, sedangkan dalam aturan AD/ART, pemain timnas tidak boleh main di situ karena persiapan Asian Games, tetapi ternyata dia main," ujar Bambang.

Bambang menegaskan, kesalahan Rivan adalah berpartisipasi pada Kapolri Cup, sedangkan tenaganya dibutuhkan oleh timnas.

Baca juga: Update Daftar Pemain Voli Putra Indonesia untuk Asian Games 2022: Rivan Tak Masuk, 2 Nama Dicoret

Rivan dianggap berbohong dan kini tengah menanti hasil sidang kode etik yang akan digelar PBVSI setelah pelepasan timnas voli Indonesia ke Asian Games 2022. 

Bambang mengatakan, sanksi paling berat dari pelanggaran itu adalah larangan bertanding satu tahun di tim nasional dan liga (Proliga). 

"Iya, berbohong juga. Kalau soal kode etik kepolisian tidak masalah, ketum (ketua umum) tinggal telepon ke satuannya untuk ditangguhkan dulu," ujar Bambang. 

"Sanksinya nanti, tetapi jangan sampai memutus kariernya karena kami butuh dia. Sanksi terberatnya paling tidak boleh main satu tahun di timnas," tuturnya. 

"Di tarkam (antarkampung) masih bisa. Kalau di Proliga, mungkin tidak bisa. Mungkin ya. Sesuai hasil sidang saja. Menpora bilang sanksi tidak boleh memutus karier dia," ucap Bambang. 

"Jadi, intinya kami sayang dia. PBVSI ingin Rivan tetap ada di timnas. Tinggal tunggu hasil sidang dulu karena sanksinya belum ada," kata Bambang.

Tanggapan Rivan Nurmulki

Adapun Rivan buka suara terkait ancaman sanksi larangan bermain satu tahun. Dia mengatakan menunggu keputusan PBVSI.

"Tadi menjelaskan kasus tidak dipanggilnya saya ke dalam timnas voli Indonesia untuk Asian Games," kata Rivan seusai pertemuan mediasi dengan PBVSI dan Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (11/9/2023).

"Ya puas (dengan mediasi tadi). Saya masih menunggu keputusan (PBVSI). Pak Bambang (Dewan Pengawas PP PBVSI, Bambang Suedi) bilang ada kemungkinan Rivan di-banned (tidak boleh bertanding dengan timnas voli Indonesia selama maksimal 1 tahun)."

"Kemungkinan iya (sanksi satu tahun), tetapi saya belum bisa menjelaskan. Takut salah lagi nanti ngomongnya. Tadi beliau berbicara begitu," kata pemain 28 tahun tersebut.

Baca juga: Kejuaraan Voli Asia 2023: Rivan Nurmulki Dicoret, Tantangan Berat untuk Indonesia

Turunnya Rivan pada Kapolri Cup 2023 menjadi penyebab dia terancam mendapat sanksi. Dia pun mengungkap alasan bermain di Kapolri Cup 2023.

"Ya waktu itu saya tidak ikut AVC Championship (Kejuaraan Asia) dan saya bermain di dalam negeri (Kapolri Cup 2023). Kalau tidak boleh bermain, pekerjaan saya itu bemain voli, kecuali saya ikut event ke luar negeri juga," tutur Rivan.

"Atau itu mungkin okelah. Cuma kalau itu tadi saya ya sudah. Legowo saja kalau memang itu menjadi masalah," katanya.

Baca juga: Asian Games 2022, Presiden Jokowi Lepas Tim Indonesia pada 19 September

Menurut Rivan, saat dia memutuskan membela Kaltim pada Kapolri Cup 2023, dia tidak mendapat teguran dari PBVSI.

"Saya benar tidak tahu. Di pikiran saya, saya anggap kayak bermain tarkam dan saya hanya bemain sekali saja. Saat ikut Kapolri Cup saya tidak tahu ada teguran," kata Rivan.

Sebelumnya, Kapolda Kaltim sudah dihubungi oleh Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo agar Rivan tidak berpartisipasi pada Kapolri Cup.

"Iya, tetapi waktu itu beliau mengajak saya bermain lagi. Saya serba salah harus bagaimana," ujar Rivan.

"Teguran tidak langsung ke saya, tetapi ke Kapolda. Saat saya dipanggil, PB sempat bicara, tetapi waktu itu pikiran saya teman-teman di sana (Kejuaraan  Voli Asia, Iran). Saya di dalam negeri, masak tidak boleh bermain. Saya tidak tahu juga kalau memang begini situasinya," ujarnya.

Baca juga: Asian Games 2022: 415 Atlet, Target 12 Besar, dan 12 Emas

Rivan menjelaskan teguran dari PBVSI itu hanya berupa larangan tidak usah bermain pada Kapolri Cup. Namun, tidak diberikan alasannya.

"Tidak boleh main, begitu saja. Saya kan kerjanya main voli. Seperti wartawan kalau dibilang tidak usah membuat konten bagaimana?" tuturnya.

Menurut Rivan, namanya masuk untuk memperkuat Kaltim pada Kapolri Cup 2023 sudah sejak lama.

"Dari awal meeting sudah masuk namanya, tetapi saya awal-awal tidak ikut bermain karena banyak urusan sidang di Surabaya, terus ada panggilan PB tidak ikut main," ucap Rivan.

"Cuman pas kemarin tanggal 15 Agustus saya sudah selesai sidang (kepolisian). Nah, kebetulan sudah beres, tanggal 16 Agustus diajak main. Ya sudah saya datang dan setelah bermain langsung pulang," katanya.

Terkait mediasi, Rivan mengungkapkan bahwa hasilnya positif. Dia pun meminta maaf.

"Kita tunggu ke depannya bagaimana nanti karena masih menunggu sidang selanjutnya dari PB. Saya masih menunggu itu. Saya tidak tahu sidangnya kapan. Mungkin setelah Asian Games," ucap Rivan.

"Kepastiannya kapan tidak tahu (sidang PBVSI). Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau misal saya memiliki kesalahan, tadi saya juga sudah minta maaf. Kalau emang saya bermain kemarin salah, saya minta maaf," ujarnya.

Rivan pun berharap tidak mendapat sanksi larangan bermain voli.

"Kami tidak ada komunikasi sama sekali, tetapi cuma tadi masalahnya itu. Ya sudah tidak apa-apa. Kalau saya tidak apa-apa, legowo saja. Cuman harapan saya mendapat sanksinya jangan yang tidak boleh bermain," tutur Rivan.

"Ibaratnya saya kerjanya voli. Kalau tidak boleh main voli bagaimana?" katanya.

(Delia Mustikasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi PSSI dan Como, Timnas U20 Indonesia Akan TC di Fasilitas Klub

Kolaborasi PSSI dan Como, Timnas U20 Indonesia Akan TC di Fasilitas Klub

Timnas Indonesia
Como 1907 Ciptakan Sejarah ke Serie A, Analisis Data Jadi Kunci

Como 1907 Ciptakan Sejarah ke Serie A, Analisis Data Jadi Kunci

Liga Italia
Shin Tae-yong Siap Penuhi Target Baru yang Akan Diberikan PSSI

Shin Tae-yong Siap Penuhi Target Baru yang Akan Diberikan PSSI

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 2024, Harapan Titik Balik Sepak Bola Putri Indonesia

Piala Asia U17 2024, Harapan Titik Balik Sepak Bola Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Balas Rooney, Ten Hag Tegaskan Pemain Man United Tak Pernah Sembunyi di Balik Cedera

Balas Rooney, Ten Hag Tegaskan Pemain Man United Tak Pernah Sembunyi di Balik Cedera

Liga Inggris
Orlando City Vs Inter Miami: Messi Diragukan Tampil, The Herons Cemas

Orlando City Vs Inter Miami: Messi Diragukan Tampil, The Herons Cemas

Liga Lain
Filosofi Hodak Pimpin Persib Vs Bali United, Saat Penguasaan Bola Tak Lagi Penting

Filosofi Hodak Pimpin Persib Vs Bali United, Saat Penguasaan Bola Tak Lagi Penting

Liga Indonesia
Jadwal Thailand Open 2024, 9 Wakil Indonesia Berjuang Main Hari Ini

Jadwal Thailand Open 2024, 9 Wakil Indonesia Berjuang Main Hari Ini

Badminton
Saat Fans Tottenham Senang Usai Spurs Kalah dari Man City...

Saat Fans Tottenham Senang Usai Spurs Kalah dari Man City...

Liga Inggris
Sejarah Aston Villa Lolos Liga Champions, Pembalikan Nasib Unai Emery

Sejarah Aston Villa Lolos Liga Champions, Pembalikan Nasib Unai Emery

Liga Inggris
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Man United Vs Newcastle di Liga Inggris

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Man United Vs Newcastle di Liga Inggris

Liga Inggris
Bali United Vs Persib, Teco Enggan Tanggapi Penggunaan VAR Kali Pertama

Bali United Vs Persib, Teco Enggan Tanggapi Penggunaan VAR Kali Pertama

Liga Indonesia
Man United Vs Newcastle, Bukan Laga Perpisahan Ten Hag

Man United Vs Newcastle, Bukan Laga Perpisahan Ten Hag

Liga Inggris
Tottenham Vs Man City: Penyelamatan Luar Biasa Ortega di Mata Guardiola

Tottenham Vs Man City: Penyelamatan Luar Biasa Ortega di Mata Guardiola

Liga Inggris
Saat Shin Tae-yong Mau Belajar agar Lancar Bahasa Indonesia...

Saat Shin Tae-yong Mau Belajar agar Lancar Bahasa Indonesia...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com