KOMPAS.com - Perayaan 100 Tahun balapan ketahanan mobil legendaris, 24H of Le Mans, sesungguhnya sudah dimulai dengan beberapa acara atau festival.
Balapan 24H of Le Mans dimulai tahun 1923, lebih tua dari GP Monako (1929) dan F1 (1950). Cirkuit de la Sarthe sepanjang 13,6 km selalu menjadi tempat digelarnya Le Mans 24 Jam.
Pebalap Indonesia, Sean Gelael, membuat dua sejarah bagi Indonesia selama berpartisipasi di Le Mans sejak 2021. Pertama adalah podium dan kedua pole position.
Sean menjadi pebalap Indonesia pertama yang berhasil naik podium di Le Mans saat berlaga di kelas LMP2 pada 2021 bersama tim JOTA #28 dan finis di P2.
Baca juga: 1000 Miles of Sebring WEC, Sean Gelael dan WRT 31 Start dari Posisi Ke-3
Dia juga menjadi pebalap Indonesia pertama di mana timnya, WRT #31, mampu meraih pole position. Itu terjadi tahun lalu, masih di kelas LMP2.
Sean Gelael yang masih bergabung dengan Team WRT 31 sedang mengalami masa-masa sulit tahun ini.
Bukan semata performa buruk, tetapi lantaran situasi dan kondisi selama lomba menyebabkan mereka gagal meraih podium atau kemenangan.
Itulah kenapa dalam sesi scrutineering hari Jumat (2/6/2023) Sean menyatakan sekaligus berharap Centenary 24H of Le Mans tahun ini akan menjadi titik balik bagi dan timnya.
Baca juga: Bersama Valentino Rossi, Sean Gelael Naik Podium Balapan 24H Dubai 2023
"Kami justru saat ini tidak berada dalam tekanan sama sekali. Kami hanya berharap Le Mans tahun ini akan menjadi titik balik kami untuk musim ini," ujar Sean.
"Seandainya bisa memenangi lombanya, dan itu adalah target kami, tentu akan sangat bagus," ujar pebalap Team Jagonya Ayam ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.