Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Anti Diskriminasi di Olahraga, Belajar dari Korsel

Kompas.com - 01/04/2023, 08:10 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 masih meninggalkan pil pahit bagi dunia sepak bola dan olahraga Indonesia. Namun, pemerintah dikatakan seharusnya bisa belajar dari pengalaman Korea Selatan.

Penolakan terhadap kehadiran timnas Israel di Indonesia dari Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebabkan FIFA menarik hak Tanah Air dari turnamen yang sejatinya bergulir pada medio Mei 2023 tersebut.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengutarakan bahwa FIFA melihat ini sebagai sebuah intervensi pihak ketiga di mana pemerintah menyalahi kontrak sebagai negara penyelenggara dan kontrak sebagai kota tuan rumah.

Lebih parahnya, penolakan dilakukan pada medio Maret 2023 di mana Israel sebenarnya sudah memastikan lolos sejak Juni 2022.

"Bayangkan kalau Indonesia ikut suatu kompetisi, di mana kita lolos lewat kualifikasi, tiba-tiba tuan rumah bilang tidak mau menerima, reaksi kita bagaimana?" tutur Arya Sinulingga, Anggota Komite Eksekutif PSSI, di sesi Twitter Spaces Panditfootball pada Jumat (31/3/2023) malam WIB di mana Kompas.com juga hadir sebagai pembicara.

Terkait dengan preseden preseden indonesia tidak mengakui Israel, dalam sejarahnya banyak sekali kasus di mana negara tuan rumah tidak mengakui sejumlah negara anggota tetapi tetap bisa menerima mereka di negara masing-masing.

Baca juga: Pencabutan Piala Dunia U20, Momentum Definisi Ulang Nasionalisme Versus Sepak Bola

Hal tersebut diutarakan oleh Ario Bimo Utomo, Asisten Profesor Hubungan Internasional UPN Veteran, Jawa Timur, dalam sesi Twitter Spaces sama.

"Misalnya, di Asian Games 2014 di Incheon ada kejadian unik di mana atlet Korea Utara bisa masuk dan menang medali emas walau secara de facto kedua negara masih berperang," tuturnya.

"Di sini Korea Selatan tidak hanya menerima tetapi bersedia mengibarkan simbol-simbol Korut (dalam prosesi penyerahan medali)."

Ketika itu, Korea Utara yang merupakan anggota Dewan Olimpiade Asia mengirim 150 atlet di 14 cabang olahraga dengan total jumlah delegasi mencapai 273 orang.

Ini adalah kali pertama dalam satu dekade Korea Utara berpartisipasi dalam sebuah event olahraga besar di Korea Selatan.

Mereka akhirnya memenangi total 35 medali dengan rincian 11 medali emas, 11 perunggu, dan 13 perunggu.

"Prinsip diplomatik kita tidak harus menghalangi dari mengikuti kompetisi," ujar Ario lagi.

Menurutnya, yang harus dipikirkan adalah bagaimana memitigasi atau menghindari kondisi serupa hingga tak terjadi tabrakan lagi di masa depan.

Baca juga: Piala Dunia U20 Batal, Plt Menpora: Kami Belum Siap dengan Sanksi FIFA

Terkait aturan-aturan mengenai pengibaran simbol-simbol kenegaraan pun sudah diatur sedemikian rupa ketika itu sehingga tidak terjadi friksi antaelemen masyarakat.

Pihak penyelenggara bahkan sempat menurunkan bendera para negara partisipan dari jalanan di luar stadion penyelenggara setelah mendapat komplain dari elemen masyarakat konservatif yang mengeluhkan pengibaran bendera Korea Utara.

Dikutip dari Guardian, panitia lokal takut bendera Korut tersebut bisa dirobek atau dicoret-coret. 

"Ketika itu, pihak penyelenggara memperbolehkan atribut-atribut bendera dan kaos di dalam stadion saja," tuturnya.

"Di luar stadion tidak boleh ada simbol-simbol itu. Kalau ada suporter mau dukung Korut silakan, tetapi di dalam stadion."

Namun, pihak Korea Selatan juga memberikan jaminan keselamatan bagi delegasi Korut.

Korea Utara dan Korea Selatan memang secara teknis masih berperang. Kedua negara masih belum menandatangani perjanjian damai formal untuk mengakhiri Perang Korea 1950-1953.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com