KOMPAS.com - Pelatih timnas U20 Indonesia, Shin Tae-yong, tak bisa menampik kesedihannya setelah FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Shin Tae-yong sakit hati dengan "situasi terkini" yang membuat FIFA menghapus Indonesia sebagai surganya para pesepak bola muda.
Dia merasa lelah setelah bekerja dari akhir 2019 tetapi hanya mendapat harapan palsu.
Untuk kali kedua dia merasakan kegagalan Indonesia sebagai tuan rumah. Kali pertama terjadi pada Piala Dunia U20 2021.
Indonesia sejatinya menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021 tetapi batal karena pandemi.
Baca juga: Shin Tae-yong Sakit Hati Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia
"Pertama saya sakit hati, saya sendiri lelah, saya bisa rasakan pemain betapa lelahnya, persiapan sudah 3 tahun," kata Shin Tae-yong.
"Saya hanya di kamar, karena para pemain pada sakit hati, saya tidak mau memperlihatkan ke pemain," ujarnya melanjutkan.
Asistennya, Nova Arianto, kemudian menggantikan Shin Tae-yong untuk berbicara kepada pemain timnas U20 Indonesia tepat setelah FIFA memberi keputusan pada Rabu (29/3/2023) malam WIB.
Shin Tae-yong berusaha mengganti sakit hati menjadi motivasi. Dia berambisi untuk timnas Indonesia senior.
Baca juga: Shin Tae-yong Bahas Piala Dunia U20 2023, Tak Mau Kerja 3 Tahun Sia-sia
Pelatih asal Korea Selatan itu ingin membuat sejarah baru bagi Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.