KOMPAS.com - Pengamat sepak bola Tanah Air, Akmal Marhali, menyebut pembatalan drawing Piala Dunia U20 2023 bukan masalah sederhana dan harus disikapi serius oleh pemerintah Indonesia.
Piala Dunia U20 2023 bakal digelar di Indonesia pada 20 Mei sampai dengan 11 Juni 2023 mendatang.
Saat ini, FIFA sadang melakukan pengecekan tahap akhir terhadap enam stadion yang akan digunakan untuk menggelar laga-laga Piala Dunia U20 2023 Indonesia.
Adapun, drawing atau undian fase grup Piala Dunia U20 2023 awalnya akan dilaksanakan di Bali pada 31 Maret yang akan datang.
Akan tetapi, kabar terkini menyebutkan bahwa drawing Piala Dunia U20 2023 batal dilaksanakan sesuai jadwal semula.
Keputusan FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 2023 telah disampaikan kepada Pantia Lokal atau Local Organizing Committee (LOC).
Namun, sejauh ini FIFA belum menyampaikan alasan pembatalan undian Piala Dunia U20 2023.
Sementara itu, Ketua LOC Erick Thohir yang juga merupakan Ketua Umum PSSI belum memberikan sikap karena masih menunggu kabar lanjutan dari FIFA.
Baca juga: Menuju Piala Dunia U20 2023 Indonesia: FIFA Inspeksi Terakhir 6 Stadion
Terkait pembatalan drawing Piala Dunia U20 2023, Akmal Marhali menyebut bahwa hal ini bukan masalah sederhana.
"Pembatalan penyelenggaraan drawing bukan masalah sederhana. FIFA melihat ada permasalahan besar di Indonesia, sehingga mereka membatalkan kegiatan penting menyangkut Piala Dunia U20. Pemerintah harus serius menyikapinya," kata Akmal, Sabtu (25/3/2023) sore.
Akmal menambahkan, pemerintah harus bersikap tegas dan menunjukkan dukungan terhadap penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia.
"Pemerintah harus tegas, menunjukkan dukungannya secara nyata terhadap pelaksanaan Piala Dunia U20."
Hal senada juga disampaikan oleh pengamat sepak bola senior Kesit Budi Handoyo.
Menurut Kesit, pembatalan drawing Piala Dunia U20 2023 bisa menjadi alarm bagi Indonesia di mata FIFA.
"Pembatalan drawing oleh FIFA adalah warning keras. Jangan menganggap masalah ini hal yang sepele. FIFA dikenal sebagai organisasi yang tertib berorganisasi, ketika mengeluarkan keputusan pasti sudah dihitung secara cermat baik dan buruknya," ucap Kesit.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.