Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

All England 2023: Penyebab Marcus/Kevin Hanya Ikut Satu Turnamen di Tur Eropa

Kompas.com - 09/03/2023, 20:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, hanya mengikuti satu turnamen pada tur Eropa kali ini yaitu All England Open 2023.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo hanya akan tampil pada satu turnamen BWF World Tour pada rangkaian tur Eropa, Maret ini.

Satu-satunya turnamen di Benua Biru yang bakal diikuti Marcus/Kevin adalah All England 2023.

Adapun, All England Open 2023 yang merupakan turnamen level Super 1000 bakal digelar di Birmingham, Inggris, pada 14-19 Maret mendatang.

Baca juga: All England 2023: Api Fikri/Bagas Harus Tetap Menyala untuk Pertahankan Gelar

Pelatih ganda putra PBSI, Aryono Miranat, menjelaskan bahwa penyebab Marcus/Kevin hanya mengikuti satu turnamen pada tur Eropa kali ini adalah pertimbangan peringkat.

Diketahui, duet ganda putra Merah Putih yang dijuluki Minions itu saat ini menempati peringkat 19 dunia.

"Karena setelah All England itu ke Swiss (levelnya) Super 300. Kalau Marcus/Kevin hanya main di Super 500, 750, dan 1000," kata Aryono di Jakarta, dikutip dari Antara pada Kamis (9/3/2023).

Pada Maret ini hingga awal April mendatang, memang ada lima turnamen BWF yang diselenggarakan di Eropa.

Kelima turnamen tersebut adalah German Open, All England, Swiss Open, Madrid Masters , dan Orleans Masters.

Baca juga: All England 2023: Menguji Status Juara Bertahan asal Indonesia

Namun, dari lima turnamen itu, hanya All England yang masuk level Super 1000, sedangkan empat lainnya adalah turnamen level Super 300.

Selepas All England, turnamen BWF World Tour yang rencananya akan diikuti Marcus/Kevin adalah Malaysia Masters Super 500 di Kuala Lumpur, 23-28 Mei yang akan datang.

Aryono Miranat menambahkan, Marcus/Kevin belum akan turun di turnamen yang levelnya lebih rendah, meski peringkat mereka merosot cukup jauh dari sebelumnya.

Akan tetapi, jika nantinya mantan ganda putra nomor satu dunia itu tampil di turnamen Super 300, hal ini harus didasarkan pada diskusi dan penghitungan mendalam.

Baca juga: Jelang All England 2023, Wajah Hendra/Ahsan dan Apriyani/Fadia Muncul di Times Square New York

"Itu (turun di Super 300) perlu didiskusikan dengan mereka dulu, karena poinnya turun dan nanti kalau peringkatnya terlempar ke luar 32 besar dunia, tidak bisa ikut di Super 500, 750, dan 1000. Jadi ya harus turun ke Super 300 lagi."

"Kita nanti diskusikan lagi supaya tidak terlempar jauh," tutur Aryono Miranat.

Sepanjang karier mereka di dunia bulu tangkis hingga saat ini, Marcus/Kevin tercatat sudah pernah dua kali menjuarai All England Open.

Dua gelar All England itu diraih Marcus/Kevin secara beruntun yaitu pada edisi 2017 dan 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com