KOMPAS.com - Liverpool kerap membuat Man United menderita di Anfield. Terkini, Si Merah dari Merseyside menghancurkan Setan Merah tujuh gol tanpa balas di kandang kebanggaan mereka itu.
Liverpool melibas Manchester United tanpa ampun ketika kedua tim bertemu pada laga pekan ke-26 kompetisi teratas Liga Inggris, Premier League.
Bertanding di Stadion Anfield pada Minggu (5/3/2023) malam WIB, Liverpool menggulung Man United dengan skor 7-0.
Trio lini depan Liverpool yakni Cody Gakpo (menit ke-43 dan 50'), Darwin Nunez (47' dan 75'), serta Mohamed Salah (66' dan 83') sama-sama memborong dua gol.
Adapun satu gol Si Merah lainnya dicetak oleh Roberto Firmino (88') yang masuk menggantikan Gakpo.
Liverpool berpesta, sedangkan Man United kembali dibuat menderita di rumah Si Merah.
Baca juga: Hasil Liverpool Vs Man United 7-0, Setan Merah Tak Berdaya di Anfield, Mo Salah Ukir Rekor
Kemenangan tujuh gol tanpa balas kian menegaskan dominasi Liverpool ketika menjamu Man United di Anfield.
Sejak 2016, Liverpool tak pernah menderita kekalahan dari Man United saban bermain di Anfield.
Tak hanya itu, rekor gol Si Merah juga sangat mencolok.
Dari delapan laga kandang kontra Man United di semua kompetisi sejak 2016, Liverpool berhasil mencetak 18 gol dan cuma sekali kebobolan.
Liverpool have only conceded ONCE to United at Anfield since 2016 ???????? pic.twitter.com/pt1BaF8PIW
— 433 (@433) March 5, 2023
Bagi Man United, ini menjadi kekalahan terburuk yang mereka derita di era Premier League.
Manajer Setan Merah, Erik ten Hag, pun dibuat murka dengan performa buruk anak asuhnya di Anfield, khsusunya pada babak kedua.
Ten Hag tak bisa menutupi kekecewaannya. Sebab, enam dari tujuh gol yang bersarang ke gawang David de Gea tercipta pada paruh kedua laga.
Baca juga: Liverpool Vs Man United 7-0: Ten Hag Marah, Kalah Bukan karena Lelah
"Anda bisa kalah dalam pertandingan, tetapi tidak dengan cara kami kalah di babak kedua," kata Ten Hag usai laga, dikutip dari laman resmi klub.
"Saya pikir kami bermain bagus pada babak pertama, tetapi pada babak kedua itu bukan kami. Bukan standar kami. Kami tidak bermain sebagai tim," imbuh manajer asal Belanda tersebut.