Ayah Lionel Messi: La Pulga Tak Mungkin Kembali ke Barcelona

KOMPAS.com - Kontrak Lionel Messi dengan Paris Saint-Germain (PSG) akan berakhir pada Juni 2023 mendatang.

Messi dengan PSG belum menemukan titik terang soal kelanjutan kontrak sang pemain di klub asal Ibu Kota Perancis itu.

Banyak pihak menilai Lionel Messi memiliki kesempatan kembali ke Barcelona.

Akan tetapi, ayah Lionel Messi, Jorge Messi, menampik isu sang pemain pulang ke pelukan Barca.

Baca juga: 900 Hari Menanti, Alphonso Davies Akhirnya Dapat Jersey Messi

Jorge Messi mengungkapkan dua alasan pemain berjuluk La Pulga atau Si Kutu itu kemungkinan besar tidak bisa kembali ke Camp Nou.

Pertama, kondisi La Pulga untuk kembali ke Barca tidak terpenuhi. Kedua, tidak ada proposal yang diajukan oleh Barcelona untuk memulangkan Messi.

Hal itu kemudian ditegaskan oleh Jorge Messi. "Saya tidak berpikir Leo akan kembali ke Barcelona, kondisinya tidak tepat," kata Jorge Messi dikutip Antara dari AFP.

"Kami tidak berbicara dengan Presiden Joan Laporta dan tidak ada proposal dari Barcelona, bukan berarti tidak mungkin tetapi Messi sekarang dikontrak Paris Saint-Germain," ujar Jorge melanjutkan.

Baca juga: PSG Vs Bayern: Messi Kecil, Bisa Menghilang

Selain PSG yang tengah berdiskusi untuk memperpanjang kontrak Messi, tawaran dari klub lain turut mewarnai.

Klub milik David Beckham di Amerika Serikat, Inter Miami, jadi salah satu peminat La Pulga.

Terlebih Messi diketahui sudah memiliki rumah di Miami dan sering berlibur ke sana.

Selain itu, keluarganya dikabarkan menyukai gagasan untuk tinggal di Amerika Serikat.

Ada pula tawaran dari klub asal Arab Saudi, Al Hilal. Mereka berani menggaji Messi lebih dari yang diterima oleh Cristiano Ronaldo.

Baca juga: Daftar Lengkap Nomine Penghargaan FIFA 2022: Messi Kandidat Pemain Terbaik, Ronaldo Luput

Berdasarkan laporan Mundo Deportivo dilansir dari Forbes, Al Hilal berani menggaji La Pulga 350 juta dolar atau sekitar Rp 5,3 triliun per tahun.

Angka itu jauh lebih tinggi dari gaji Ronaldo di Al Nassr, yakni 210 juta dolar atau Rp 3,2 triliun.