KOMPAS.com - Pemilihan Wakil Ketua Umum alias Waketum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI berjalan penuh drama. Menpora Zainudin Amali yang sempat terlempar kembali masuk setelah Yunus Nusi mengundurkan diri.
KLB PSSI digelar di Hotel Shangri-La, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (16/2/2023) pagi WIB.
Agenda KLB PSSI tersebut adalah untuk memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) periode 2023-2027.
Pemilihan Ketua Umum (Ketum) memunculkan nama Erick Thohir di posisi teratas.
Baca juga: Jadi Ketum PSSI, Erick Thohir Singgung Keterlibatan Perempuan
Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI yang baru setelah mengumpulkan 64 suara dari total 86 voter.
Erick mengalahkan kandidat lain yaitu La Nyalla Mattaliti yang mendulang 22 suara.
Jika pemilihan Ketum PSSI berjalan lancar, tidak demikian dengan pemilihan Waketum PSSI.
Awalnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI periode sebelumnya yakni Yunus Nusi terpilih menjadi Waketum.
Zainudin Amali mengantongi 66 suara, sedangkan Yunus Nusi mendapat 63 suara.
Adapun pada pemilihan awal, Ratu Tisha yang juga mencalonkan diri menjadi Waketum hanya mendapat 41 suara sehingga ia tersisih.
Baca juga: Sempat Diulang, Ratu Tisha dan Yunus Nusi Resmi Jadi Wakil Ketua Umum PSSI
Namun, proses pemilihan Waketum PSSI harus diulang setelah ditemukan adanya kejanggalan.
Salah satu voter dalam KLB PSSI yakni Togar Simanjuntak (Persiba Balikpapan) mengungkapkan bagaimana penghitungan suara calon wakil ketua umum PSSI harus diulang.
"Yunus Nusi dan Menpora (Zainudin Amali), tetapi banyak yang menulis namanya Ratu Tisha, itu hilang," kata Togar Simanjuntak.
"Ada yang menulis namanya Ahmad Syauqi hilang. Ada yang menulis namanya Riyadh hilang," imbuh Togar.
Setelah dilakukan pemilihan ulang untuk Waketum PSSI, hasilnya adalah Ratu Tisha dan Yunus Nusi menempati posisi dua teratas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.