KOMPAS.com – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC), Raja Sapta Oktohari, menyebut Peraturan Presiden (Perpres) nomor 86 tahun 2021 soal Desain Besar Olahraga (DBON) sebagai bentuk perhatian Joko Widodo kepada olahraga Indonesia.
Menurut Raja Sapta Oktohari, Perpres itu melengkapi keberradaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019 soal percepatan persepak bolaan nasional.
"Keberadaan Perpres Nomor 86 Tahun 2021 itu kan sudah jelas di mana sasaran utamanya meraih prestasi dunia dan Olimpiade,” kata Raja Sapta dalam rilis yang diterima Kompas.com.
“Nah, dalam DBON itu pun terdapat cabang olahraga (cabor) sepak bola yang masuk industri,” tambah dia.
Baca juga: Event Olahraga 2023 Padat, NOC Indonesia Yakin Atlet Tanah Air Juara
“Tetapi, sepak bola merupakan cabor yang sangat digemari masyarakat Indonesia itu pun telah mendapat perhatian khusus dengan keberadaan Inpres Nomor 3 Tahun 2019," lanjutnya.
Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari, mengatakan bahwa Inpres Nomor 3 Tahun 2019 itu adalah upaya mengembalikan kejayaan sepak bola Indonesia yang dulunya cukup disegani di kawasan Asia.
Bahkan, timnas Indonesia pernah menahan imbang tanpa gol klub raksasa Dinamo Kiev.
"Dulu kita punya pemain legenda seperti Ramang, Ronny Pattinasarani, Ricky Yacob, Iswadi Idris, Anjas Asmara lain-lainnya,” ucap dia.
“Kualitas permainan mereka kelas dunia. Saat itu, Korea Selatan dan Jepang yang membuat kejutan di Piala Dunia jadi bulan-bulanan."
Baca juga: NOC Indonesia Kerja Sama dengan Hungaria untuk Prestasi Olahraga
Okto mengakui bahwa mengembalikan kejayaan sepak bola Indonesia, sekaligus mengejar ketertinggalan dari Jepang dan Korea Selatan bukan sesuatu yang bisa dicapai dengan mudah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.