Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Yuli Sumpil, Dirigen Aremania yang Pernah Disanksi Larangan ke Stadion Seumur Hidup

Kompas.com - 01/02/2023, 10:04 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Yuli Sumpil pernah dijatuhi sanksi berupa larangan masuk ke stadion di seluruh Indonesia seumur hidup. Nama dirigen Aremania itu kembali mencuat setelah terjadinya insiden di kantor Arema FC.

Nama Yuli Sumpil trending di Twitter setelah pihak Arema FC mengunggah foto dukungan Aremania terhadap klub berjulukan Singo Edan tersebut, Selasa (31/1/2023).

Dalam foto yang diunggah Arema FC, tampak Yuli Sumpil sedang memberikan orasi di hadapan suporter lainnya.

"Aremania memberikan dukungan terhadap eksistensi Arema FC dengan mendatangi Kandang Singa pada Selasa (31/1/2023). Dalam aksi itu, Aremania juga melakukan dialog bersama manajemen Arema FC dan perwakilan direksi," tulis Twitter resmi Arema FC.

Baca juga: Aremania Pasang Kembali Logo Arema FC yang 2 Hari Lalu Dibakar

Sebelumnya pada Minggu (29/1/2023), terjadi insiden perusakan di kantor dan toko resmi Arema FC.

Beberapa perwakilan Aremania pun menyesalkan tindakan perusakan yang berujung pembakaran terhadap logo Arema FC, salah satunya adalah Yuli Sumpil.

Yuli mengaku sangat prihatin atas tindakan anarkisme dalam aksi demo yang berakhir ricuh tersebut.

"Ribuan Aremania mengorbankan jiwa raganya untuk lambang yang sangat sakral itu, ke mana-mana kita diserang demi nama Arema."

"Logo kita dirusak oleh lawan kita saja kita tidak senang, ini malah teman kita sendiri yang mengaku Aremania malah merusak sendiri, ya Allah," ucap Yuli Sumpil.

Baca juga: 7 Tersangka Perusakan Kantor Arema FC Diancam 9 dan 10 Tahun Penjara

Aksi Aremania yang mendatangi kantor dan melakukan dialog bersama Arema FC tersebut membuat nama Yuli Sumpil trending di Twitter pada Rabu (1/2/2023).

Hingga pukul 9.25 WIB, setidaknya ada 4.187 cuitan yang menyebut "Yuli Sumpil".

Profil Yuli Sumpil

Yuli Sumpil memiliki nama asli Yuli Sugianto. Pria asli Malang itu dikenal sebagai dirigen Aremania.

Yuli Sumpil lahir pada 14 Juli 1976. Nama "Sumpil" yang melekat pada dirinya merupakan tempat kelahirannya yaitu Jalan Sumpil Gang I, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Dilansir dari TribunNews.com, Yuli Sumpil mengaku sudah menjadi Aremania sejak kelas 5 Sekolah Dasar.

Sejak anak-anak, ia selalu datang ke stadion untuk mendukung Arema yang kala itu berkompetisi di Galatama.

Ketika tumbuh dewasa, jiwa suporter Yuli Sumpil semakin besar. Bahkan, ia rela ngamen atau menjual dagangan ibunya demi bisa membeli tiket pertandingan Arema.

Dirigen Aremania, Yuli Sumpil saat ditemui di rumahnya, Gang Sumpil 1 Kota Malang, Jumat (1/3/2019)KOMPAS.com / ANDI HARTIK Dirigen Aremania, Yuli Sumpil saat ditemui di rumahnya, Gang Sumpil 1 Kota Malang, Jumat (1/3/2019)

Perjalanan di dunia suporter Malang lantas membawa Yuli Sumpil menjadi dirigen Aremania, sebutan untuk pendukung fanatik Arema.

Ketika Arema masih bermain di Stadion Gajayana, Aremania memiliki dua dirigen yaitu Yuli Sumpil dan El Kepet.

Menurut pendapat mayoritas Aremania, seseorang dipilih menjadi dirigen karena penampilannya yang menarik, ceria, dan nyentrik, dan lain-lain.

Pada saat itu, Yuli Sumpil memang memiliki penampilan khas dengan topi, syal, dan pernak-pernik Arema lainnya.

Selain itu, seorang dirigen juga harus bisa berkomunikasi dengan suporter lainnya dan mampu membangkitkan semangat suporter untuk terus bernyanyi mendukung tim kebanggaan di lapangan.

Baca juga: Arema Siap Bertahan di Liga 1, Yuli Sumpil Sampaikan Permintaan

Kiprah Yuli Sumpil pun pernah didokumentasikan oleh sutradara Andibachtiar Yusuf dalam film dokumenter berjudul The Conductors.

"Cita-cita saya, pagar besi pembatas tribune dengan lapangan nanti tidak perlu ada lagi. Jadi kita menonton sepakbola dengan enak, tidak ada perkelahian, tidak ada suporter yang mengganggu pemain," kata Yuli Sumpil dalam suatu kesempatan.

Sebagai dirigen Aremania, Yuli Sumpil ikut mengantar kelompok suporter tersebut meraih penghargaan The Best Supporter pada Liga Indonesia musim 2000.

Akan tetapi, Yuli Sumpil juga memiliki catatan negatif dalam perjalanannya sebagai suporter.

Pada 2018 lalu, ia dijatuhi sanksi larangan memasuki stadion di seluruh Indonesia seumur hidup akibat aksinya turun ke lapangan saat Arema FC menjamu Persebaya Surabaya.

Selain Yuli Sumpil, Aremania lainnya yaitu Fandy juga dijatuhi hukuman yang sama.

Sanksi itu keluar akibat Yuli Sumpil dan Fandy turun ke lapangan saat jeda pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 6 Oktober 2018 lalu.

Sanksi tersebut kemudian resmi dicabut oleh PSSI melalui Surat Keputusan (SK) review implementasi keputusan Komite Disiplin (Komdis) 2018. SK itu fokus pada pelanggaran disiplin perilaku suporter.

Dirigen suporter, Yuli Sumpil membakar semangat ribuan Aremania yang hadir di kawasan Kayutangan atau Jalan Jenderal Basuki Rahmat pada Rabu (10/8/2022) malam, dalam perayaan hari ulang tahun atau HUT klub Arema FC yang ke 35.KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Dirigen suporter, Yuli Sumpil membakar semangat ribuan Aremania yang hadir di kawasan Kayutangan atau Jalan Jenderal Basuki Rahmat pada Rabu (10/8/2022) malam, dalam perayaan hari ulang tahun atau HUT klub Arema FC yang ke 35.

"Inilah perjalanan saya. Mungkin adil tidaknya ya itu alam yang bisa menjawab. Sanksi ini setelah dihapus, kembali lagi, alhamdulillah. Mungkin kemarin cobaan dari yang kuasa untuk saya," kata Yuli soal pencabutan sanksi terhadap dirinya.

Bagi Yuli Sumpil, sanksi adalah konsekuensi dari pelanggaran regulasi yang dilakukannya.

Pada saat disanksi oleh PSSI, ia bisa saja menyelinap untuk tetap menyaksikan pertandingan Arema FC. Namun, ia lebih memilih untuk tidak melakukan itu.

Yuli Sumpil juga tidak pernah melakukan banding atas sanksi tersebut meski mau difasilitasi oleh manajemen Arema FC. Dengan begitu, keputusan menghapus sanksi untuk dirinya murni keputusan PSSI.

"Ini murni keputusan dari PSSI. Saya tidak pernah minta," tutur Yuli Sumpil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com