KOMPAS.com - Pelatih timnas Jepang, Hajime Moriyasu, membungkukkan badannya 45 derajat ke arah penonton setelah anak asuhnya gagal pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Jepang kalah dari Kroasia dalam babak adu penalti (1-3) usai imbang 1-1 pada waktu normal di Stadion Al Janoub, Senin (5/12/2022) malam WIB.
Gerakan membungkukkan badan 45 derajat yang diperagakan Hajime Moriyasu disebut "ojigi" dalam budaya masyarakat Jepang.
Apa arti membungkukkan badan atau ojigi dalam budaya masyarakat Jepang?
Dikutip dari situs Kemendikbud dan jurnal terbitan Universitas Diponegoro, ojigi adalah sikap bahasa masyarakat Jepang.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Momen Hajime Moriyasu Membungkuk Usai Jepang Tertunduk
Ojigi merupakan salah satu budaya salam (aisatsu) di Negeri Sakura sebagai bentuk hubungan sosial kepada sesama.
Gerakan ojigi sudah ada sejak zaman kuno Jepang. Dalam naskah kuno Gishiya Jinden, rakyat harus melakukan ojigi kepada raja atau kaisar saat bertemu.
Makna ojigi yakni ungkapan patuh atau tidak menentang.
Ojigi juga bermakna menghindari tatapan dan memiliki menundukkan bagian tubuh yang paling penting, yaitu kepala, dan menyampaikan kepada orang yang bersangkutan bahwa ia tidak memiliki rasa permusuhan.
Dalam perjalanannya, makna ojigi turut berkembang. Kini, ojigi juga berarti ungkapan rasa saling menghormati dan menghapus dinding permusuhan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.