KOMPAS.com - Juru taktik timnas Perancis, Didier Deschamps, adalah manusia "istimewa". Dalam kariernya, ia berkesempatan mengangkat trofi Piala Dunia sebagai kapten dan pelatih.
Deschamps adalah kapten timnas Perancis ketika Les Bleus tampil sebagai juara Piala Dunia 1998 di rumah sendiri.
Pada pertandingan final Piala Dunia 1998 kontra Brasil, pelatih Aime Jacquet menurunkan Deschamps sebagai salah satu dari kuartet lini tengah Perancis.
Deschamps menghuni sektor tengah Les Bleus bersama Christian Karembeu, Emmanuel Petit, dan Zinedine Zidane.
Dengan Deschamps sebagai pemimpin di lapangan, Perancis tampil perkasa melibas Brasil 3-0 pada partai final yang dilangsungkan di Stadion Stade de France, 12 Juli 1998.
Sebagai kapten tim, Deschamps pun menjadi pemain pertama yang mengangkat trofi Piala Dunia di podium juara.
Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1998: Gelar Perdana Perancis di Rumah Sendiri
Berselang 24 tahun kemudian, bertempat di Stadion Luzhniki, Didier Deschamps kembali mengangkat trofi Piala Dunia bersama skuad Perancis.
Bedanya, kali ini mantan pemain Juventus dan Chelsea tersebut menduduki jabatan sebagai pelatih Les Bleus.
Di bawah asuhan Deschamps, Perancis meraih gelar Piala Dunia kedua usai mengalahkan Kroasia 4-2 pada turnamen edisi ke-21 di Rusia.
Keberhasilan Perancis menjuarai Piala Dunia 2018 Rusia membuat Deschamps masuk daftar elite bersama Franz Beckenbauer dan Mario Zagallo.
Mereka adalah tiga orang yang mampu memenangi Piala Dunia FIFA sebagai pemain dan pelatih.
Beckenbauer bersama Jerman pada 1974 (pemain) dan 1990 (pelatih), sedangkan Zagallo mengoleksi tiga trofi bersama Brasil yaitu pada 1958 dan 1962 sebagai pemain serta 1970 sebagai pelatih.
Namun, Deschamps dan Beckenbauer terasa lebih spesial lantaran saat menjadi pemain, mereka adalah kapten tim.
Lantas bagaimana rasanya mengangkat trofi Piala Dunia sebagai kapten dan pelatih?
"Saya merasa dalam posisi istimewa," kata Didier Deschamps soal pencapaian itu, dalam wawancara yang dimuat dalam laman resmi FIFA baru-baru ini.