KOMPAS.com - Shin Tae-yong baru-baru ini menggegerkan publik Indonesia dengan pernyataannya melalui unggahan di Instagram.
Pelatih timnas Indonesia asal Korea Selatan tersebut membuat keputusan ikut mundur andai Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, meninggalkan posisinya lantaran bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.
Menurut unggahan Shin Tae-yong, dia merasa harus meletakkan jabatannya karena Mochamad Iriawan adalah rekan kerjanya dalam satu tim.
"Seseorang yang sangat mencintai sepak bola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI," ujar Shin Tae Yong dalam unggahannya, Rabu (12/10/2022).
Baca juga: Respons Pemain Timnas Indonesia Usai Shin Tae-yong Nyatakan Siap Mundur
"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," terang Shin Tae Yong menambahkan.
"Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah 1 tim," tulisnya.
Budaya orang Korea Selatan sejatinya tidak asing dengan pilihan mengundurkan diri atau mengakhiri kariernya.
Namun, kebanyakan dari mereka memilih meletakkan jabatan setelah membuat kesalahan atau merasa malu dan jadi perbincangan publik.
Baca juga: Pernyataan Lengkap Shin Tae-yong soal Tinggalkan Timnas jika Ketum PSSI Mundur
Sebagai contoh, sekretaris senior Presiden Korea Selatan, Kim Jin-kook, memilih mundur pada akhir tahun 2021.
Kim Jin-kook merasa malu ketika anaknya mencatut namanya ke dalam curriculum vitae sang anak untuk melamar pekerjaan.
Sang anak memanfaatkan jabatan ayahnya agar bisa mendapat pekerjaan.
Contoh lain dalam publik figur Korea Selatan atau selebriti K-Pop. Tidak sedikit dari mereka mengakhiri kariernya karena terlibat skandal atau berbuat salah.
Salah satunya adalah mantan leader iKON, B.I yang mengundurkan diri dari grupnya karena tersandung skandal narkoba.
Baca juga: Shin Tae-yong: Jika Ketum PSSI Mundur, Saya Juga Mundur
YG Entertainment kemudian merilis pernyataan resmi tentang keputusan rapper dengan nama Kim Hanbin itu untuk mengundurkan diri dari iKON.
"Kim Hanbin merasa sangat bertanggung jawab atas dampak masalah ini. Sadar akan seriusnya masalah ini, dia memutuskan untuk meninggalkan tim dan mengakhiri kontrak eksklusifnya," kata agensi.
Dalam kasus Shin Tae-yong, dia bukan melakukan kesalahan. Hanya tak enak hati dengan rekan kerjanya, Mochamad Iriawan.
Dikutip dari Korea Times, orang Korea Selatan memiliki kebudayaan yang kuat soal mawas diri.
Baca juga: Shin Tae-yong Kirim Ucapan Duka untuk Tragedi Kanjuruhan
Mereka tak ragu mengungkapkan kesalahannya dan meletakkan jabatannya, terlebih jika memiliki tanggung jawab sebagai publik figur atau pemimpin.
Di sisi lain, publik figur di era media sosial seperti saat ini sangat rentan dengan kemarahan masyarakat secara luas, cepat, dan masif.
"Karena publik figur menonjol dan menarik perhatian publik, orang-orang memiliki perasaan buruk terhadap bagaimana kehidupan mereka berbeda, dan cenderung kurang toleran terhadap kesalahan moral atau etika yang dirasakan," ungkap profesor sosiologi Kyung Hee University, Song Jae-ryong, dikutip Korea Times.
"Karena orang Korea menghargai norma sosial dan etika sebelum privasi, kami cenderung memprioritaskan dampak sosial dari tindakan seseorang," ujarnya melanjutkan.
Pada dasarnya, social image sangat penting bagi orang Korea Selatan. Rasa malu membuat mereka berani mengambil keputusan mundur posisi yang dia dapatkan.
Lalu, amarah dari masyarakat pula yang kemudian membuat pemimpin atau publik figur memilih meletakkan jabatan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.