Benfica Vs PSG, Les Parisiens Punya Satu Hal untuk Atasi Tekanan Tuan Rumah

KOMPAS.com - Paris Saint-Germain (PSG) punya satu hal yang membuat mereka bisa keluar dari tekanan bermain di markas Benfica pada laga lanjutan Liga Champions 2022-2023.

Laga Benfica vs PSG merupakan laga ketiga Grup H Liga Champions 2022-2023 yang bakal berlangsung di Estadio da Luz, Kamis (5/10/2022) dini hari WIB.

Benfica dan PSG saat ini menjadi dua tim yang belum kalah di Grup H Liga Champions 2022-2023.

Klub asal Portugal dan Perancis itu sama-sama mengoleksi enam poin dari dua pertandingan.

Baca juga: Lionel Messi soal Karier di PSG: Musim Lalu Buruk, Kali Ini...

Namun, Les Parisiens, julukan Paris Saint-Germain, yang berhak berada di puncak klasemen Liga Champions Grup H berkat keunggulan agresitivas gol.

Tak hanya itu, di liga masing-masing Benfica dan PSG juga belum ternoda.

Kini, duel Benfica vs PSG akan menjadi pertarungan penting untuk keduanya.

"Benfica adalah tim yang tidak terkalahkan sejak awal musim. Mereka sangat menarik untuk ditonton dan sangat terorganisasi dengan baik," kata pelatih Christophe Galtier seperti dilansir dari situresmi PSG.

"Mereka memiliki kualitas bagus di tingkat individu, tetapi juga mempunyai kekuatan kolektif yang mengesankan," kata Galtier menambahkan.

"Saya tidak terkejut bahwa mereka berada di level sekarang. Benfica dapat menganggap diri mereka favorit untuk grup ini, tentu saja. Akan tetapi, kami tenang. Kami datang ke sini dengan penuh percaya diri," tambahnya.

Lebih lanjut, Galtier optimistis Lionel Messi cs bisa mengatasi tekanan pada suporter lawan di Estadio da Luz.

Baca juga: Arti Delapan Bintang pada Logo Liga Champions

Galtier percaya timnya bisa keluar dari tekanan suporter Benfica karena dihuni pemain-pemain berpengalaman.

"Akan ada atmosfer yang luar biasa, stadion ini benar-benar memberikan tekanan tinggi," ujar Galtier.

"Tapi saya memiliki pemain yang punya banyak pengalaman. Apakah kami mampu merespons tekanan ini? Saya pikir kami memiliki kualitas untuk melakukannya."

"Dengan fokus tinggi dan tekad, saya pikir kami bisa sangat berbahaya," imbuh pelatih berusia 56 tahun itu.