KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan hingga Minggu (2/10/2022) malam WIB mencapai 125 orang. Sebelumnya, laporan menyebutkan bahwa korban tewas mencapai 131 orang.
Kerusuhan meledak di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupatan Malang, setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Hingga Minggu (2/10/2022) sore tadi, dikabarkan bahwa ada 125 orang yang meninggal dunia dengan 124 di antaranya sudah teridentifikasi.
Terkait jumlah korban meninggal dunia tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang telah melakukan sinkronisasi data.
Hasil perhitungan korban tewas yang ada di rumah sakit di kawasan Kecamatan Kepanjen serta di Kota Malang, jumlah korban tewas sebanyak 125 jiwa.
Baca juga: Kronologi Kerusuhan Kanjuruhan, Bukan Bentrok Aremania-Bonek
"Sebelumnya kami melaporkan ada 130 korban jiwa. Tapi setelah melakukan penelitian dan penghitungan ulang, ternyata korban tewas sebanyak 125 jiwa," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo melalui pesan singkat, Minggu (2/10/2022).
Dari 125 korban tewas itu, 124 korban telah teridentifikasi identitasnya. Sementara itu, 1 korban lainnya belum teridentifikasi.
Wiyanto menambahkan, 125 korban jiwa itu berdasarkan hasil pendataan setiap rumah sakit yang merujuk korban.
Kemudian, RSUD Teja Husada 13 korban jiwa, Rumah Sakit Hasta Husada 3 korban jiwa, Rumah Sakit Ben Mari 1 korban jiwa, RST Soepraoen 1 Orang, Rumah Sakit Salsabila 1 korban jiwa, dan 1 orang meninggal dunia langsung dibawa pulang oleh keluarga.
Baca juga: Malam Pilu di Kanjuruhan: Bukan Sekadar Tragedi Sepak Bola, Harus Ada Tindakan Tegas
"Beberapa ada korban yang masih dirawat di rumah sakit, sebagian yang lain ada yang sudah dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan," tutur Wiyanto.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.