KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI, mengakui kemegahan dari Jakarta International Stadium (JIS) seperti stadion di Eropa.
PSSI juga mengakui kualitas rumput stadion berstandar FIFA. Namun, masih ada catatan yang membuat federasi enggan memakai venue anyar tersebut.
"Kalau soal stadion harus kita akui. Itu megah layaknya stadion di Eropa. Demikian juga rumput stadion. Semua berstandar FIFA," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
"Namun, yang kita soroti itu sarana dan prasarana perimeter stadion yang belum selesai 100 persen."
Baca juga: 6 Pemain Dipulangkan Shin Tae-yong dari Timnas U19 Indonesia, Siapa Saja?
"Jadi nitizen, pelaku sepakbola, atau siapapun yang senang dengan sepakbola jangan salah sangka atau menuduh PSSI yang bukan-bukan. Kritikan PSSI ini untuk kebaikan bersama," jelas dia.
Salah satu faktor yang membuat PSSI memilih stadion lain dibanding JIS adalah akses pintu masuk yang masih minim.
Jika digunakan untuk agenda timnas, risiko terjadinya penumpukan alur keluar masuk stadion sangat tinggi.
"Kita tahu bersama bahwa di luar dari stadion itu ada masyarakat, kawasan pemukiman yang sangat padat dengan jalan yang sempit."
Baca juga: Daftar 23 Pemain Timnas U19 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U20 2023
"Coba kita bayangkan kalau sekian puluh ribu suporter masuk mau nonton. Itu tadi, flown-ya lihat sendiri keluar masuk hanya satu pintu dari akses utama masuk ke dalam," jelasnya.
Harap Bersabar
Yunus Nusi mengatakan JIS bakal mampu menjadi stadion tempat timnas Indonesia atau agenda sepak bola lain.
Hanya saja, dia meyakini hal tersebut untuk ke depannya. Untuk saat ini belum saatnya.
"Mungkin tiga sampai lima tahun kemudian kita harapkan JIS baru bisa menjadi tempat pertandingan timnas,"
Baca juga: Timnas Indonesia Vs Curacao: Pratama Arhan Dipastikan Susul Egy-Witan
Karena, masih kata dia, seiring berjalannya waktu ada harapan kedisiplinan suporter Indonesia lebih baik.
"Seperti apa yang diharapkan oleh kita para suporter yang ada di Eropa, sebagian di Jepang, harapan kita demikian," ungkap Yunus Nusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.