KOMPAS.com - Jika Piala Dunia 1958 adalah panggung perkenalan Pele, edisi 1962 di Chile menjadi pentas pertunjukan Si Malaikat Berkaki Bengkok Garrincha.
Brasil datang ke Piala Dunia 1962 Chile sebagai juara bertahan. Empat tahun sebelumnya, Selecao sukses memenangi gelar pertama di Swedia.
Di Chile, Vicente Feola tak lagi memegang kendali timnas Brasil. Kali ini, kursi pelatih Selecao ditempati oleh Aymore Moreira.
Pada Piala Dunia 1962 di Chile, Moreira masih membawa para pemain yang empat tahun sebelumnya tampil di Swedia semisal Pele, Nilton Santos, Mario Zagallo dan Garrincha.
Nama terakhir menjadi bintang utama Brasil pada Piala Dunia 1962 menyusul cedera yang dialami Pele pada laga keda fase grup melawan Cekoslowakia.
Baca juga: 74 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Pele dan Gol Ajaib di Final Piala Dunia 1958
Membicarakan Garrincha seperti melihat dua sisi kertas berbeda warna, hitam dan putih. Garrincha adalah pesepak bola hebat. Namun, di lain sisi, ia punya masa lalu kelam.
Manuel Francisco dos Santos adalah nama aslinya. Ia lahir pada 28 Oktober 1933 di Mage, Rio de Janeiro.
Awalnya, ia dipanggil Mane yang berasal dari nama depannya, Manuel. Kemudian, ia dipanggil Garrincha oleh sang kakak, Rosa.
Ia dipanggil Garrincha karena memang memiliki perawakan kecil, seperti burung gelatik.
Tak hanya perawakan kecil, Garrincha juga punya keunikan fisik yaitu kaki kanan yang bengkok ke dalam dan kaki kiri lebih panjang 6 cm serta melengkung keluar.
Tak hanya itu, kondisi tulang punggung Garrincha juga tidak ideal karena membentuk huruf "S".
Baca juga: 7 Gaya Rambut Paling Ikonik di Piala Dunia, Kribo Valderrama hingga Kuncung Ronaldo
Akan tetapi, kondisi fisik tersebut tidak menghalangi Garrincha untuk menjadi pesepak bola besar.
Namun, sebelum membawa Brasil juara Piala Dunia 1962, Garrincha harus melalui jalan berliku.
Sama seperti pesepak bola Brasil kebanyakan, Garrincha hidup dalam kemiskinan dengan ayah yang kecanduan alkohol.
Pada usia 14 tahun, ia mulai bekerja di pabrik lokal. Ia ikut kecanduan minum-minuman beralkohol dan dikabarkan mengalami satu hal tabu yaitu kehilangan keperjakaan dengan seekor kambing.