KOMPAS.com - Koordinator tribune suporter Persebaya Surabaya sepakat mengatakan bahwa estafet sangat berbahaya. Pernyataan ini mereka sampaikan menyusul adanya korban meninggal dunia saat ingin mendukung Bajul Ijo.
Satu suporter Persebaya dikabarkan meninggal dunia saat ingin memberikan dukungan kepada tim Bajul Ijo pada lanjutan kompetisi Liga 1 2022-2023.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, melalui akun Instagram pribadinya menyampaikan bahwa satu suporter Persebaya meninggal dunia karena terjatuh dari truk saat melakukan perjalanan ke Sleman.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka datang. Salah seorang Bonek, Zainuri Al Yusak, meninggal dunia. Terjatuh dari truk di Sragen. Saat akan menuju Sleman untuk mendukung Persebaya," ungkap Eri di Instagram pada Sabtu (27/8/2022).
View this post on Instagram
Baca juga: PSS Sleman Vs Persebaya: BCS dan Bonek Bersahut Chants, Maguwoharjo Bergemuruh
Diketahui, suporter yang meninggal dunia tersebut merupakan Pacar Kembang Gang Langgar, nomor 25 RT 5 RW 6, Tambaksari, Surabaya.
Ia berangkat ke Sleman, Yogyakarta, untuk menyaksikan pertandingan PSS Sleman vs Persebaya Surabaya pada pekan ketujuh Liga 1 2022-2023.
Eri menambahkan, estafet bukanlah cara yang benar untuk mendukung Persebaya.
Sebab, menurut Eri, cara tersebut adalah cara yang bisa membahayakan diri sendiri.
"Persebaya selamanya. Tapi bukan dengan cara-cara yang membahayakan diri," tegas Eri.
Baca juga: Hasil PSS Vs Persebaya, Untung Ada Silvio Junior
Senada dengan Eri, koordinator tribune suporter Persebaya sepakat menyatakan bahwa mendukung Persebaya dengan cara estafet atau "nggandol" (menumpang) truk adalah hal yang tidak benar.
"Kami sangat menyayangkan ada lagi kejadian korban meninggal dunia ketika mendukung Persebaya."
"Sudah seharusnya, semua belajar dari peristiwa yang pahit ini, bahwa cara mendukung Persebaya dengan estafet menggandol truck itu sangat berbahaya," kata koordinator Tribun Kidul Suroboyo, Sinyo Devara.
Sementara itu, Anom Hafit Nurcahyo selaku koordinator Bonek Jogja secara tegas mengatakan bahwa estafet dapat mencoreng nama baik Bonek dan Persebaya.
"Semua harus sadar bahwa cara estafet itu mudharatnya sangat banyak. Agar tidak terjadi korban susulan dalam mendukung Persebaya di kemudian hari, maka mulai saat ini jangan lagi berikan simpati ke mereka yang estafet."
"Karena, selain membawa bahaya bagi diri mereka sendiri, juga mencoreng nama baik Persebaya dan membuat malu Bonek dan Kota Surabaya. Persebaya selamanya, bukan segalanya," kata Anom menegaskan.
Baca juga: Marselino Ferdinan Dipanggil Timnas, Vidal Cedera, Pelatih Persebaya Pusing
Ke depannya, Bonek berharap agar aparat yang berwenang dapat bersikap tegas kepada mereka yang melakukan estafet untuk mendukung Persebaya.
"Negara harusnya hadir dan bersikap tegas kepada mereka yang masih menggunakan cara-cara estafet yang tidak waras ini," kata koordinator Tribune Green Nord, Husin Gozali.
"Karena, dengan ketegasan penindakan dari aparat negara, maka perubahan kultur itu cepat terwujud," tegas pria yang akrab disapa Cak Cong tersebut.
Terlepasa dari adanya korban meninggal dunia sebelum pertandingan, Persebaya Surabaya berhasil membawa pulang tiga poin pada lawatan ke kandang PSS Sleman.
Bertanding di Stadion Maguwoharjo pada Sabtu (27/8/2022) malam WIB, Persebaya sukses menekuk tuan rumah PSS Sleman dengan skor 1-0.
Gol tunggal kemenangan Persebaya atas PSS Sleman dicetak oleh Silvio Rodrigues Junior "Juninho" pada menit ke-29.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.