KOMPAS.com - Lifter putri Indonesia, Ni Nengah Widiasih, berhasil memenangkan medali emas cabor angkat berat ASEAN Para Games 2022 di Hotel Solo Paragon, Kamis
Adapun medali emas yang dimenangkan Ni Nengah diraih setelah membuat angkatan terbaik di final kelas 45 kg putri.
Ni Nengah Widiasih tampil luar biasa di final kelas 45 kg putri. Selain berhasil memenangkan emas, dia sukses memecahkan rekor para-angkat berat di ASEAN Para Games.
Dia memecahkan rekor tersebut melalui angkatan pertamanya dengan berat 97 kg.
Adapun rekor sebelumnya juga dibuat atlet asal Bali itu kala berjuang di APG 2017 Malaysia (95 kg).
Baca juga: ASEAN Para Games 2022: Indonesia Raih 3 Emas Lewat Cabor Angkat Berat, Ni Nengah Ukir Rekor
Di final kelas 45 kg putri kali ini, Ni Nengah menambah beban pada percobaan kedua dan ketiga dengan berat 99 kg. Namun, usahanya kali ini belum berhasil.
Meski demikian, lifter berusia 29 tahun itu tetap menjadi yang terbaik di final 45 kg putri.
Sebab, angkatan terbaik wakil Filipina yang merupakan satu-satunya pesaing Ni Nengah ini hanya 70 kg.
Ni Nengah berterima kasih atas dukungan seluruh pihak yang usai dirinya meraih emas di APG 2022.
"Terima kasih atas dukungannya dan saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia karena mungkin hari ini tidak bisa tampil maksimal, tidak sebaik seperti pertandingan sebulan yang lalu waktu kualifikasi di Korea," ujar Ni Nengah.
"Ke depan, ini akan menjadi PR buat saya karena di angkatan dua terakhir tadi saya di diskualifikasi," ucapnya.
Lebih lanjut, atlet yang kerap mengharumkan Indonesia di kancah internasional ini mengaku mengalami masalah di bagian bahu.
Baca juga: ASEAN Para Games 2022, Peran Penting Pendamping di Balik Emas Ni Made Arianti
Terlepas dari itu, dia bersyukur bisa mempersembahkan emas, dan kembali mengibarkan bendera Merah Putih serta mengumandangkan Indonesia Raya.
Setelah menyabet medali emas di APG 2022, Ni Nengah enggan bersantai. Dia langsung menatap Kualifikasi Kejuaraan Dunia Para-Angkat Berat tahun depan.
Adapun kejuaraan dunia nantinya juga menjadi kualifikasi menuju ke Paralimpiade Paris 2024.
"Tahun depan itu kejuaraannya banyak dan salah satunya kualifikasi world championship di pertengahan tahun," ujar Ni Nengah.
"Jadi yang pasti habis ini tidak bisa santai-santai untuk latihan persiapan berikutnya," tuturnya.
Baca juga: Aris Wibawa Raih Emas Renang ASEAN Para Games: Persembahan untuk Kemerdekaan Indonesia
"WC itu Juni kalau tidak salah, itu kualifikasi ke Paralimpiade Paris," terang peraih perak Paralimpiade 2020 itu.
Ni Nengah sendiri sebetulnya lebih sering turun di kelas 41 kg. Meski demikian, hal itu tidak menganggunya.
"Tidak (mengganggu pikiran), karena saya main di 45 hanya untuk di ASEAN Para Games," kata Ni Nengah.
"Karena kan kita punya lifter kelas 41 baru, jadi saya pindah ke kelas 45. Untuk pertandingan selanjutnya akan terap di 41 karena saya ngerasa di kelas itu lebih baik buat saya," pungkasnya.
Sementara itu, selain Ni Nengah, Eneng Paridah (kelas 41 kg putri) dan Rani Puji Astuti (kelas 61 kg putri) juga sukses meraih emas cabor para-angkat berat APG 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.