Adapun kejuaraan dunia nantinya juga menjadi kualifikasi menuju ke Paralimpiade Paris 2024.
"Tahun depan itu kejuaraannya banyak dan salah satunya kualifikasi world championship di pertengahan tahun," ujar Ni Nengah.
"Jadi yang pasti habis ini tidak bisa santai-santai untuk latihan persiapan berikutnya," tuturnya.
Baca juga: Aris Wibawa Raih Emas Renang ASEAN Para Games: Persembahan untuk Kemerdekaan Indonesia
"WC itu Juni kalau tidak salah, itu kualifikasi ke Paralimpiade Paris," terang peraih perak Paralimpiade 2020 itu.
Ni Nengah sendiri sebetulnya lebih sering turun di kelas 41 kg. Meski demikian, hal itu tidak menganggunya.
"Tidak (mengganggu pikiran), karena saya main di 45 hanya untuk di ASEAN Para Games," kata Ni Nengah.
"Karena kan kita punya lifter kelas 41 baru, jadi saya pindah ke kelas 45. Untuk pertandingan selanjutnya akan terap di 41 karena saya ngerasa di kelas itu lebih baik buat saya," pungkasnya.
Sementara itu, selain Ni Nengah, Eneng Paridah (kelas 41 kg putri) dan Rani Puji Astuti (kelas 61 kg putri) juga sukses meraih emas cabor para-angkat berat APG 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.