Perdana Menteri Spanyol Singgung Kehadiran Lewandowski ke Barcelona

KOMPAS.com - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, turut berkomentar dengan perekrutan Robert Lewandowski ke Barcelona.

Dia menyambut kedatangan sosok Lewandowski dari Bayern Muenchen, tim yang pernah mempermalukan Barca 8-2 di pentas Liga Champions dalam satu laga.

Pedro Sanchez baru-baru ini mengunjungi Polandia dan bertemu dengan Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki.

Pertemuan mereka membahas pertahanan dan energi kedua negara.

Baca juga: Transfer Jules Kounde: Barcelona Menggoda, Chelsea Merana

Akan tetapi, Pedro Sanchez mendapatkan pertanyaan unik dalam konferensi pers, yaitu transfer Lewandowski ke Barca yang otomatis bakal tinggal di Spanyol.

Sanchez menjawab secara formatif. Tetapi dia menegaskan bahwa dirinya adalah sosok penggemar Atletico Madrid, bukan Barca.

"Secara politis lebih sulit untuk menjawab pertanyaan itu," ungkap dia seperti dikutip Football Espana dari sport.es.

"Saya penggemar Atletico (Madrid) tetapi saya juga Presiden Pemerintah Spanyol," lanjut dia.

Baca juga: Barcelona Diimbangi Juventus, Xavi Soroti Cuaca dan Kualitas Lapangan

Meski begitu, dia memuji kepindahan Robert Lewandowski ke Barcelona lewat kacamata dirinya sebagai Perdana Menteri Spanyol.

"Saya ingin mengatakan itu adalah perekrutan yang bagus bagi Barcelona," ujar dia menyanjung.

"Dari situ, saya harap semua penggemar Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid maupun klub lainnya memiliki hasil bagus musim depan," jawab Pedro Sanchez formatif.

Sejauh ini, pergerakan Barca untuk merekrut pemain-pemain baru cukup agresif kendati sedang ditimpa masalah finansial.

Baca juga: Babak Baru Saga Frenkie de Jong dan Barcelona, Anak Johan Cruyff Turun Tangan

Mereka mampu mendatangkan Robert Lewandowski, Andreas Christensen, Franck Kessie, Raphinha, hingga Jules Kounde.

Selain itu, Barca juga mampu mempertahankan sosok Ousmane Dembele yang menjadi incaran berbagai klub.

Ditambah lagi keberadaan pelatih Xavi Hernandez yang mampu mengbangkitkan Barca ketika terpuruk ditinggal Ronald Koeman pada tengah musim.